Kepala Kepolisian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Irjen Pol Drs Ahmad Dofiri M.Si mengajak semua elemen masyarakat dan stakeholder terkait, untuk menjaga kondusifitas di Provinsi DIY usai Pemilihan Umum 2019 yang tinggal menunggu proses rekapitulasi tingkat nasional.
"Kita telah melalui kontestasi dan kompetisi Pemilu, mulai dari kampanye kemudian tahapan coblosan kemarin itu sudah dilaksanakan dengan baik, artinya semua sudah dilalui dengan kondusif, dan ini harus kita jaga terus sampai dengan penetapan KPU 22 Mei nanti," katanya saat memberikan sambutan dalam acara Safari Kamtibmas dan Buka Puasa Bersama Kapolda DIY dan Danrem 072 Pamungkas bersama Forkopimda, Empat Pilar, FKUB, Toga, Tomas dan Ormas Kabupaten Bantul bertempat di Markas Kodim 0279 Bantul, Senin (13/5/2019).
Kapolda menjelaskan bahwa KPU Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) beberapa waktu lalu, telah menggelar rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu 2019. “Alhamdulillah Yogyakarta clear,” katanya.
Dijelaskan, apabila terdapat kekeliruan dalam penyelenggaraan, juga telah dilaksanakan upaya penyelesaian secepatnya, seperti penyelenggaraan pemungutan suara ulang (PSU) maupun pemungutan suara lanjutan (PSL), agar permasalahan cepat selesai.
Diungkapkan Kapolda DIY, di Yogyakarta, ada sekitar 13 penyelenggara pemilu yang meninggal karena faktor kelelahan dan lain-lainnya. “Kita doakan semoga amal ibadah para pahlawan demokrasi tersebut diterima disisi-Nya,” kata Kapolda.
“Dan dibeberapa tempat sekitar 25 anggota Polri gugur saat pengamanan pemilu, alhamdulillah di DIY TNI/Polri-nya sehat-sehat,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolda DIY juga menyampaikan terima kasih kepada Bupati Bantul bersama jajaran, pemerintah daerah serta unsur warga masyarakat Bantul, yang telah menyukseskan Pemilu 2019.
“Terima kasih kepada Bupati Bantul bersama jajaran, pemerintah daerah dan unsur warga masyarakat Bantul yang telah menyukseskan Pemilu 2019, sehingga pemilu berjalan dengan aman” ucapnya.
Kegiatan Safari Kamtibmas dan Buka Puasa Bersama di Markas Kodim 0279 Bantul dihadiri oleh Kapolda DIY Irjen Pol Drs Ahmad Dofiri M.Si, Danrem 072 Pamungkas Brigjen TNI Muhammad Zamroni, SIP, Gubernur AAU, PJU Polda DIY dan Korem 072 Pamungkas, Kapolres Jajaran Polda DIY, Forkopimda Kabupaten Bantul, Empat Pilar, FKUB, Toga, Tomas dan Ormas Kabupaten Bantul.
Kapolda DIY mengatakan, kegiatan Safari Kamtibmas yang rutin digelar setiap tahun bertepatan dengan bulan Ramadhan ini supaya terjalin sinergitas antara Polri dengan TNI yang lebih baik demi situasi kamtibmas yang kondusif.
"Saya dengan Pak Danrem sepakat untuk supaya terjalin sinergitas, jadi pelaksanaannya pun bergantian, tahun kemarin di Polres tahun ini di Kodim juga sebaliknya. Ini tentunya merekatkan sinergitas TNI/Polri, bagaimanapun juga kita harus terus memupuk sinergitas," katanya.
Sementara itu, Gus Miftah Maulama Habiburrahman, dalam tausiyahnya mengajak masyarakat untuk tetap bersatu pascapemilu. Tidak ada lagi istilah pendukung 01 atau 02, tetapi pendukung dua kubu bersatu menjadi persatuan Indonesia.
"Setelah pemilu selesai, sekarang tidak ada istilah pendukung 01 atau 02. Tetapi satu tambah dua sama dengan tiga yakni Persatuan Indonesia," ujar Gus Miftah.
“Apabila tidak percaya kepada KPU, laporkan ke MK bukan menggunakan isu yang tidak-tidak,” imbuhnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji Sleman ini, menjelaskan pentingnya al imsak atau menahan diri dalam kehidupan berbangsa. Menurut Gus Miftah, yang dibutuhkan Bangsa Indonesia saat ini adalah al imsak, yaitu sama-sama menahan diri.
Gus Miftah mengimbau semua pihak untuk saling menahan diri dan mencegah hal -hal yang dapat mengganggu keamanan NKRI. "Jika semua bisa menahan diri tidak akan ada yang namanya people power," jelasnya.
Selain itu Gus Miftah mengatakan, jika tanggal 22 Mei itu bertepatan dengan Nuzulul Quran, sehingga bisa diharapakan bisa menahan diri dan jadi rem semuanya. "Saya orang yang tidak setuju dengan people power, apapun alasannya, karena lebih banyak madhorotnya dibanding manfaatnya," ucapnya.
Gus Miftah juga masih percaya Indonesia merupakan negara yang satu berkedaulatan hukum, sehingga jika ada persoalan hukum bisa diselesaikan secara hukum jangan dengan nafsu. Jika KPU memang ada indikasi pelanggaran hukum bisa selesaikan dengan hukum yang berlaku. "Apalagi sampai akan ada people power," tandasnya. (Humas Polres Bantul)
Kapolda DIY Ajak Seluruh Elemen Masyarakat Jaga Kondusifitas Usai Pemilu
Posted by tribratanewsbantul on 13:41
Tribrata News Bantul
Tribrata News BantulUpdated: 13:41
0 komentar:
Post a Comment