Penerjun payung yang diketahui bernama Ramli warga Kalimantan Barat itu mengalami insiden gagal mendarat di runway atau landasan pacu Depok. Korban berlabuh ke muara sungai Opak Laguna Depok 1 Parangtritis yang memiliki kedalaman sekitar 3 meter.
Dari pantauan di lokasi kejadian, sejumlah petugas gabungan dari Ditpolair Polda DIY, Pasukan Khas TNI Angkatan Udara (Paskhas), serta Satlinmas Depok Parangtritis tampak mengevakuasi korban dari perahu yang membawa korban ke tepian sungai.
Salah satu tim penyelamat, anggota Ditpolair Polda DIY, Brigadir Agustus Bayu Sakti menyampaikan, insiden itu bermula ketika korban berniat mendarat di runway Depok tiba-tiba terhempas angin kencang. Kejadian itu hingga menyebabkan ia harus mendarat darurat di muara Sungai Opak Laguna Depok.
"Kita sudah melihat korban menjauhi dari landasan (Depok) satu (penerjun) turun di tengah (sungai) dan tiga di pinggir (sungai) mendarat dengan selamat. Kami berlari mengevakuasi korban. Korban sudah mau tenggelam. Perahu nelayan sudah sampai korban kita angkat. Kita lakukan penanganan pertama, puji Tuhan korban bisa sadar. Selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit," ujarnya.
Brigadir Nasution, salah seorang penerjun payung dari Polairud Polda DIY, yang mendarat darurat dengan selamat di Sungai Opak Laguna Depok, mengungkapkan mulanya penerjun sebanyak 12 orang dibagi untuk terjun dari ketinggian masing-masing ada yang 6.000 feet, 5.000 feet, dan 4.000 feet.
Usai para penerjun membuka parasut, seketika itu pula payung berjalan mundur karena terhempas angin kencang. Akibatnya, para penerjun tidak bisa bergerak maju sehingga yang dilakukan oleh para penerjun mencari pendaratan yang aman.
"Karena angin sangat besar, sangat kencang. Yang mendarat di landasan ada 1, lainnya kebuang. Ada yang di pantai Parangtritis ada yang di Depok ini (Laguna)," tandasnya. (Humas Polsek Pleret)
0 komentar:
Post a Comment