Sebab dua jalur utama ke Dlingo yakni lewat Cinomati dan Imogiri sangat rawan kecelakaan untuk dilalui. Sehingga seperti tahun-tahun yang lalu, pihak Polres tetap bersikukuh tidak merekomendasikan kendaraan jenis bus-bus besar melalui lintasan tersebut. Hal ini dilakukan sebagai upaya antisipasi adanya kecelakaan lalu lintas.
"Khusus selama operasi (keselamatan ketupat progo 2019) saja. Operasi ketupat itu kan mulai tanggal 29 (Mei) sampai 10 (Juni 2019). Saya harapkan dan sudah kita himbau kesemuanya baik organda (organisasi angkutan darat), kita juga sudah sampaikan ke media-media ini untuk menghindari (kecelakaan lalu lintas)," ujar Kapolres Bantul, AKBP Sahat Marisi Hasibuan, Jumat (24/05) di Kompleks Kantor Bupati Bantul Parasamya.
Selama operasi tersebut, dirinya sangat mengharapkan supaya bus-bus besar tidak melewati jalur tersebut. Namun demikian, setelah operasi tuntas digelar, Sahat tidak melarang dengan catatan supaya lebih berhati-hati mengingat sebelum-sebelumnya sudah ada peristiwa kecelakaan.
Kapolres melanjutkan dengan tidak melewati jalur tersebut, pihaknya menyarankan agar bus-bus besar yang dari arah barat mengambil jalan Yogyakarta-Piyungan-Wonosari. Setelah tiba di wilayah Kecamatan Patuk ada jalan yang menuju langsung ke Dlingo yang dianggap sebagai medan jalan yang aman untuk dilalui.
"Tetap seperti tahun kemarin itu melewati patuk. Ini selama operasi setelah operasi gimana, nah setelah operasi silahkan. Kita menjaga selama adanya operasi karena begitu nanti ada kejadian bus terjun ke jurang ya kan, ternyata itu selama operasi khususnya operasi ketupat ini. Ini kejadian akan lebih beda lagi. Kita kemarin sudah koordinasikan, kita rapat baik dengan internal dan eksternal bus kita himbau tidak ada yang melewati baik Cinomati maupun Imogiri. Melewati dari Patuk lah," tandasnya. (Humas Polres Bantul)
.jpeg)
0 komentar:
Post a Comment