Waka Polres Bantul Pimpin Apel Konsolidasi Operasi Ketupat Progo Tahun 2019

Posted by tribratanewsbantul on 09:29

Waka Polres Bantul Kompol Ahmad Nanang Wibowo SIK MH memimpin Apel Konsolidasi Operasi Ketupat Progo Tahun 2019 bertempat di halaman Mako Polres Bantul, Kamis (13/6/2019).

Apel dihadiri sejumlah pejabat dari instansi terkait dan diikuti oleh prajurit dari TNI/Polri, Satpol PP, Dishub, BPBD, Paksi Katon, Senkom dan Saka Bhayangkara.

Dalam kesempatan tersebut, Waka Polres Bantul membacakan amanat Kapolda DIY Irjen Pol Drs Ahmad Dofiri MSi. Dalam amanatnya, Kapaolda DIY mengatakan Operasi Ketupat Progo Tahun 2019, yang telah digelar selama 13 hari yaitu mulai tanggal 29 Mei 2019 s.d. 10 juni 2019, merupakan operasi kemanusiaan dalam rangka pengamanan Idul Fitri 1440 H, guna mewujudkan situasi kamtibmas dan kamseltibcarlantas yang kondusif di seluruh Negara Kesatuan Republik Indonesia, termasuk wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, sehingga masyarakat dapat merayakan Idul Fitri dengan rasa aman dan nyaman.

Terciptanya rasa aman dan nyaman, merupakan upaya kita bersama, seluruh stake holder yang ada, dari mulai Polri, TNI, Pemerintah Daerah, Dinas Perhubungan, Dinas Kominfo, Dinas Kesehatan, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM, Dinas PU, Perumahan dan ESDM, PT. Jasa Raharja, BMKG, PT. Pertamina, PT. PLN dan lembaga/ organisasi kemasyarakatan lainnya, yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, tetapi semua elemen tersebut ikut andil dalam upaya menciptakan sitkamtibmas dan sitkamseltibcarlantas di seluruh wilayah D.I. Yogyakarta.
  
Sejalan dengan hal tersebut, sinergitas dan soliditas antar instansi maupun lembaga khususnya di wilayah D.I. Yogyakarta, perlu kita pupuk dan kita pelihara, untuk melaksanakan tugas-tugas ke depan, sehingga semua tugas yang diamanahkan oleh negara, akan terasa ringan jika kita saling bahu membahu dan saling bekerja sama.

Untuk itu, saya selaku Kapolda D.I. Yogyakarta, mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak dan seluruh elemen masyarakat, sehingga pelaksanaan Operasi Ketupat Progo Tahun 2019 dapat berjalan dengan aman, nyaman dan lancar, masyarakat dapat merayakan Hari Raya Idul Fitri 1440 H dengan suka cita, para pemudik dapat melewati jalur mudik dengan lancar, para wisatawan yang berkunjung ke obyek-obyek wisata dapat menikmatinya dengan riang gembira, dan kembali dengan membawa kesan Yogyakarta memang istimewa.    

Pada Operasi Ketupat Progo Tahun 2019, Daerah Istimewa Yogyakarta adalah merupakan satu dari 11 provinsi yang menjadi prioritas pengamanan, hal ini karena Daerah Istimewa Yogyakarta, selain menjadi lintasan para pemudik, juga merupakan tujuan para wisatawan, yang menghabiskan waktu libur lebaran mereka. Situasi ini dapat kita lihat dengan banjirnya manusia di obyek-obyek wisata, penuhnya hotel-hotel dan penginapan, ramainya rumah makan dan restauran, padatnya antrian di toko oleh-oleh dan pusat souvenir khas Daerah Istimewa Yogyakarta.

Seiring dengan peningkatan aktivitas masyarakat dalam merayakan Idul Fitri serta peningkatan mobilitas pergerakan perpindahan orang dan barang di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, maka dapat saya  sampaikan  data  terkait  masalah lalu

Lintas selama Operasi Ketupat Progo Tahun 2019, sebagai berikut :

●    Kecelakaan lalu lintas sebanyak 76 kejadian, 4 orang meninggal dunia, 8 orang luka berat, 109 orang luka ringan, dan korban materiil sebesar Rp. 43.750.000,-;
●    Pelanggaran lalu lintas sebanyak 7.305 pelanggaran, yaitu 1.608 pelanggaran dengan tilang dan 5.697 pelanggaran dengan teguran;
●    Jenis kendaraan yang terlibat kecelakaan lalu lintas didominasi oleh sepeda motor sebanyak 99 kejadian, disusul mobil penumpang sebanyak 21 kejadian;
●    Lokasi kecelakaan lalu lintas berdasarkan status jalan terbanyak adalah di jalan kabupaten/kota sebanyak 45 kejadian, disusul jalan nasional sebanyak 14 kejadian;
●    Waktu kejadian kecelakaan lalu lintas terbanyak adalah pada pukul 06.00 wib s.d. 09.00 wib sebanyak 16 kejadian, disusul pada pukul 21.00 wib s.d. 24.00 wib sebanyak 13 kejadian.

Data tersebut, apabila kita bandingkan dengan operasi ketupat progo tahun 2018 adalah sebagai berikut :

●    Data kecelakaan lalu lintas naik 20 kejadian atau 35,71%, yaitu di tahun 2018 sebanyak 56 kejadian, sedangkan di tahun 2019 sebanyak 76 kejadian;
●    Data pelanggaran lalu lintas turun 1.006 kejadian atau 12,10%, yaitu di tahun 2018 sebanyak 8.311 kejadian, sedangkan di tahun 2019 sebanyak 7.305 kejadian;
●    Korban kecelakaan lalu lintas yang meninggal dunia turun 1 orang dari atau 20%, yaitu di tahun 2018 sebanyak   5 orang, sedangkan di tahun 2019 sebanyak 4 orang;
●    Untuk korban kecelakaan lalu lintas dengan luka berat turun 1 orang dari 9 orang di tahun 2018 menjadi 8 orang di tahun 2019 atau 11,11%, korban dengan luka ringan naik 42 orang dari 100 orang di tahun 2018 menjadi 142 orang di tahun 2019 atau 62,69%, sedangkan kerugian materiil naik sebesar    Rp. 13.000.000,- atau 42,28% dari Rp. 91.300.000,- di tahun 2018 menjadi   Rp. 104.300.000,- di tahun 2019;
●    Jumlah kasus kriminalitas prioritas naik 9 kasus atau 81,82%, yaitu di tahun 2018 sebanyak 11 kasus, sedangkan di tahun 2019 sebanyak 20 kasus, dengan perincian curat dari 6 kasus naik menjadi 10 kasus (66,67%), curas dari 1 kasus naik menjadi 2 kasus (100%), curanmor dari 2 kasus naik menjadi 6 kasus (200%), dan pencurian biasa dari 2 kasus masih tetap terjadi 2 kasus;

Keberhasilan Operasi Ketupat Progo Tahun 2019, merupakan hasil upaya dari semua pihak, koordinasi dan kerja sama yang sinergis dari seluruh pemangku kepentingan serta berkat dukungan dari seluruh lapisan masyarakat.

Hal tersebut ditandai dengan tidak adanya aksi serangan teror di wilayah daerah istimewa yogyakarta, terjaganya stabilitas kamtibmas yang kondusif, serta terpeliharanya stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok di tengah masyarakat.

Saya memiliki keyakinan dan harapan bahwa keberhasilan yang telah diraih dalam operasi ketupat progo tahun 2019 akan dapat ditingkatkan di tahun-tahun yang akan datang.

Kita ketahui bersama, yang tidak kalah pentingnya, bahwa tahapan pemilu tahun 2019 sampai saat ini masih dalam tahap sidang perselisihan hasil pemilihan umum (phpu), dimana mulai tanggal 14 juni 2019 mahkamah konstitusi (mk) akan menggelar sidang, hingga pembacaan putusan sengketa pilpres tahun 2019 yang akan digelar pada tanggal 28 juni 2019. Dimana sidang tersebut akan ditayangkan secara live di 42 tempat di seluruh indonesia, termasuk di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta bertempat di Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada (UGM).

Dengan adanya sidang mahkamah konstitusi tersebut, maka perlu kesiapsiagaan kita yang berada di wilayah, untuk selalu mengamankan setiap tahapan pemilu tahun 2019. Dengan soliditas dan kerja sama yang baik dari semua pihak yang berada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, tentunya kita yakin dapat mengawal dan mengamankannya dengan baik, sehingga kegiatan tersebut dapat berlangsung dengan aman dan lancar.

Sebelum mengakhiri amanat ini, sekali lagi saya mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan yang tinggi kepada seluruh personel dan pemangku kepentingan yang terlibat dalam operasi ketupat progo tahun 2019. Teriring doa semoga  perjuangan  dan pengabdian yang saudara wujudkan mulai dari pengamanan Ramadhan sampai dengan Idul Fitri Tahun 2019, menjadi catatan amal ibadah di hadapan Tuhan Yang Maha Esa.

Tidak lupa, saya mengucapkan: “Selamat Hari Raya Idul Fitri 1440 H, mohon maaf lahir dan batin”.

Demikian amanat saya, semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, senantiasa memberikan perlindungan, kekuatan, dan keselamatan kepada kita, dalam melanjutkan pengabdian terbaik kepada masyarakat, bangsa, dan negara, dalam bingkai persatuan dan kedamaian. (Humas Polres Bantul)



Tribrata News Bantul
Tribrata News BantulUpdated: 09:29

0 komentar:

CB