"Kebakaran di rumah sakit perlu penanganan khusus, karena didalamnya dihuni oleh orang sakit yang penuh keterbatasan fisik, sehingga diperlukan respond time yang optimal, ini dapat terwujud ketika seluruh civitas hospitalia mampu menunjukkan peran yang tepat dalam melaksanakan prosedur dan menguasai teknik pengendalian" Ucap Dr. Estiana Qoirunisa selaku Direktur Rs. Nurhidayah.
Kapolsek Jetis AKP Muh Sholeh,S.H,M.M menambahkan “Dengan kondisi seperti ini dibutuhkan koordinasi yang solid antar instansi baik Polsek, Rumah Sakit maupun Dinas Pemadam Kebakaran untuk menangani situasi yang darurat".
Simulasi dimulai dengan skenario terjadinya kebakaran di lantai dua, kemudian pihak rumah sakit menghubungi polsek Jetis, lalu anggota polsek menuju lokasi kebakaran dan mengamankan area serta membantu evakuasi pasien.
Sesuai standar prosedur operasional rumah sakit, langkah pemadaman api dilakukan. Beberapa petugas keamanan di dalam rumah sakit mencoba memadamkan api dengan alat pemadam kebakaran (APAR) yang tersedia di dalam gedung rumah sakit. Namun, upaya tersebut gagal. Akhirnya api dapat dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran Kabupaten Bantul.
Usai pelaksanaan simulasi Kapolsek Jetis AKP Muhammad Sholeh,S.H,M.M menyampaikan adanya unit-unit dengan resiko kebakaran tinggi di rumah sakit menjadi perhatian tersendiri baik bagi pihak Kepolisian maupun bagi petugas pemadam kebakaran.
Simulasi tersebut sebagai latihan kesiagaan pihak rumah sakit dalam menanggapi adanya bencana kebakaran.Kegiatan berlangsung hingga pukul 10.30 Wib dalam situasi aman, tertib dan terkendali. (Humas Polsek Jetis)
0 komentar:
Post a Comment