Kapolsek Sanden AKP Riwanta beserta anggotanya menghadiri Tanam Perdana Budidaya Bawang Merah Off-Season di Lahan Pasir Serta Analisis Residu Pestisida Kerjasama antara Kelompok Tani Pasir Makmur dengan Bank Indonesia DIY dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Yogyakarta Badan Litbang Pertanian Kementerian Pertanian 2016.
Penanaman bawang merah perdana dilaksanakan di lahan pasir bulak Ngepet, Srigading, Sanden, Bantul, Senin, 19 Desember 2016 pukul 13.30 Wib.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala BPTP DIY DR. Joko Pramono MP, Konsultan dari Pengembangan UMKM Bank Indonesia Ahmad Helmi Saefullah, Kapolsek Sanden AKP Riwanta beserta anggotanya, Sutardi, SP, MSi peneliti dari BPTP DIY, Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP3K), Peneliti dan Penyuluh Pertanian dari Propinsi DIY, Kabupaten Bantul dan Kecamatan Sanden, Dinas Pertanian DIY, anggota kelompok tani Pasir Makmur, serta pelajar SMK 1 Salam Magrlang yang sedang PKL di BPTP DIY.
Ahmad Helmi Saefullah Konsultan dari Pengembangan UMKM BI mrngatakan, fungsi utama BI dalam hal pengendalian inflasi adalah menjaga keseimbangan sisi suply endimen (Permintaan, Penawaran, dan Produksi), salah satunya komuditas bawang merah sebagai penyumbang inflasi tertinggi termasuk cabai. Langkah yang diterapkan dalam upaya meningkatkan produktifitas bawang merah melalui budidaya ramah lingkungan baik On-Season dan Off-Season, ujar Ahmad Helmi Saefullah. Lebih lanjut Ahmad Helmi mengatakan, saat Off-Season mencoba tanam dan panen diluar musim guna meningkatkan produktifitas sehingga bisa memenuhi kebutuhan bawang merah di pasaran. Dalam pelaksanaannya, menggandeng BPTP untuk menerapkan teknologi ramah lingkungan.
Sutardi, SP, MSi, Peneliti dari BPTP DIY telah melakukan kajian dengan teknologi ramah lingkungan guna meningkatkan produksi hasil pertanian. Kepada Kasihumas Polsek Sanden, Sutardi, SP, MSi menjelaskan, teknologi ramah lingkungan yang diterapkan dari hasil kajiannya yaitu, pertama Teknologi Light Trap Tenaga Solar Sel menggunakan tenaga surya. Teknologi ini dikombinasikan dengan botol air mineral dengan perekat lem tujuannya membunuh hama tnpa pestisida. Kedua, teknologi Blue Trap, Green Trap, Yellow Trap, Red Trap, White Trap. Caranya botol air mineral di beri warna dan perekat dan perangsang hormon untuk menarik hama. Teknologi ini sangat murah, hanya Rp. 400/titik, untuk lahan 1 ha hanya membutuhkan 45 titik dengan jangka waktu 6 bulan. Teknologi ramah lingkungan ketiga adalah Veromon Exi untuk membunuh ngengat ulat bawang. Dengan membunuh ngengat 1 pejantan bisa bunuh 1500 ekor ulat. Keempat, drngan memasang mulsa plastik hitam perak pada lahan yang ditanami bawang merah. Teknologi ini bisa meningkatkan produksi diatas 1,5 yon/ha, ujar Sutadi.
Lebih lanjut Sutadi, SP, MSi menjelaskan, teknologi ramah lingkungan hasil kajiannya tersebut tidak hanya untuk tanaman bawang merah saja, tetapi bisa untuk semua komoditas pertanian, jelas Sutardi. (Sihumas Polsek Sanden)
Tanam Perdana Budidaya Bawang Merah Off-Season di Lahan Pasir Srigading
Posted by tribratanewsbantul on 11:22
Tribrata News Bantul
Tribrata News BantulUpdated: 11:22
0 komentar:
Post a Comment