Panit Binmas Polsek Kretek Hadiri Kegiatan Healty Toursm Di Pantai Parangkusumo

Posted by tribratanewsbantul on 08:31

Mewakili Kapolsek Kretek, Ps.Panit Binmas Aiptu Jumari didamping Aiptu Irian Dwi N menghadiri kegiatan Healty Tourism di pantai Parangkusumo, Parangtritis, Kretek, Bantul. Minggu, 15/12/2019 pukul 06.30 wib.

Kegiatan Healthy Tourism dilaksanakan dalam bentuk pemberdayaan pesisir dan pembersihan pantai. Tema kegiatan “FKM menanam untuk mencegah Bencana dan mendukung healthy tourism”.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Dekan FKM UAD Lina Handayani, S.KM.,M.Kes.,Ph.D., Wakil Dekan Dr.PH.Solikhah, SKM.,M.Kes., Kaprodi Muhammad Syamsu Hidayat, SE,M.Sc., Ph.D., Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul Suranto, Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul Dr. Fauzan, Pemateri Mitigasi Bencana Antoni Wibowo, Babinsa desa Parangtritis Sertu Rustanto dan Serda M.Wiwoho, Kapala Pokdarwis Parangtritis Tri Waldiyono, Paguyuban Pedagang Pantai Parangtritis R. Adi Cahyo, puluhan tamu undangan, puluhan Mahasiswa FKM dan puluhan Pokdarwis Parangtritis.

Dekan FKM UAD Lina Handayani, S.KM., M.Kes.,Ph.D.dalam sambutannya menyampakkan bahwa FKM UAD ada dan hadir untuk masyarakat, baik di wilayah kota,m desa dan wisata.

Kegiatan healthy tourism ini dimaksudkan untuk mejuwudkan masyarakat sehat di kawasan wisata. Hal ini diwujudkan dalam bentuk kontribusi untuk menyadarkan masyarakat dan mendorong masyarakat berperan serta  dalam mewujudkan masyarakat wisata yang sehat.

Healthy tourism merupakan contoh bentuk kepedulian dunia akademik dalam pengabdiannya kepada masyarakat, pungkasnya.

Sedangkan Antoni Wibowo dalam materi mitigasi bencana menyampaikan, bahwa Indonesia merupakan negara yang mempunyai dua potensi besar, yaitu potensi sumberdaya alam dan potensi bencana alam. Potensi bencana alam tersebut disebabkan karena Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng tektonik yang selalu bergerak.

Kejadian tsunami di Indonesia sebagian besar disebabkan oleh gempa tektonik di sepanjang daerah subduksi dan daerah gempa aktif lainnya.

Berdasarkan data Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, bahwa di Indonesia, terdapat 23 daerah rawan bencana tsunami, salah satunya adalah Pesisir Selatan Jawa Tengah / Yogyakarta.

Tsunami, sebagai salah satu kejadian alam, belum dapat diprediksi baik waktu maupun intensitas kejadiannya. Strategi mitigasi yang tepat diperlukan sebagai salah satu upaya meminimalisasi korban jiwa maupun materi yang diakibatkan oleh terjadinya tsunami.

Upaya yang dilakukan oleh FKM UAD merupakan sebuah langkah/gerakan yang tepat untuk mengedukasi mayarakat dalam rangka mengantisipasi adanya tsunami, salah satunya adalah penanaman pohon nyamplung dan pohon cemara ini, ujarnya.

Penanaman pohon ini sendiri akan memberikan dampak positif yaitu mengurangi kekuatan ombak yang mengenai daratan ketika terjadi tsunami, imbuhnya. (Humas Polsek Kretek).


Tribrata News Bantul
Tribrata News BantulUpdated: 08:31

0 komentar:

CB