Puasa Membentuk Pribadi Yang Iklas Jauh Dari Riya

Posted by tribratanewsbantul on 09:45

Guna memupuk dan mempertebal iman Islam, pagi tadi di Masjid Manunggal Bantul dilaksanakan Pengajian Rutin Selasa Kliwon bagi ASN/TNI/Polri di lingkungan Kabupaten Bantul. Sebagai penceramah Wahid Jamil, S.Ag, M.Pd.I., dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta. Pengajian tersebut dihadiri oleh Bupati Bantul Drs. H. Suharsono didampingi Sekda Bantul dan jajaran Pemkab Bantul, Kodim 0729/Bantul dan Polres Bantul. Selasa (30/4/2019).

Dalam tausyiyahnya Wahid Jamil mengatakan, sebagai seorang Muslim, kita pasti telah mengetahui bahwasanya puasa itu memiliki keistimewaan dibandingkan ibadah lainnya. Ibadah lainnya akan kembali untuk manusia, yaitu dilipatgandakan menjadi sepuluh kebaikan hingga lebih dari itu. Namun tidak untuk ibadah puasa,. Ibadah tersebut, Allah khususkan untuk dirinya, sehingga pahala puasa pun bisa tak terhingga pahalanya.

" Rasulullah SAW bersabda, Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah berfirman yang artinya: kecuali amalan puasa, amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabb-Nya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum disisi Allah daripada bau minyak kasturi." (HR Bukhari dan Muslim).

Selanjutnya Wahid Jamil menyampaikan dari hadis di atas, diterangkan bahwa setiap amalan akan dilipatgandakan sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus kebaikan yang semisal, kecuali puasa. Puasa tidaklah dilipatgandakan seperti tadi. Puasa tidak dibatasi lipatan pahalanya. Oleh karena itu, puasa akan dilipatgandakan oleh Allah hingga berlipat-lipat tanpa ada batasan bilangan.

Di dalam riwayat yang lain dikatakan bahwa Allah Taala berfirman yang artinya: setiap amalan manusia adalah untuknya kecuali puasa. Amalan puasa adalah untuk-Ku. Riwayat ini menunjukkan bahwa setiap amalan manusia adalah untuknya. Sedangkan amalan puasa, Allah khususkan untuk diri-Nya. Allah menyandarkan amalan tersebut untuk-Nya.

Ibadah puasa adalah rahasia antara seorang hamba dengan Rabb-nya yang tidak ada orang lain yang mengetahuinya. Amalan puasa berasal dari niat batin yang hanya Allah saja yang mengetahuinya dan dalam amalan puasa ini terdapat bentuk meninggalkan berbagai syahwat. Oleh karena itu, Imam Ahmad dan yang lainnya mengatakan,Dalam puasa sulit sekali terdapat riya (ingin dilihat/dipuji orang lain). Dari dua alasan inilah, Allah menyandarkan amalan puasa pada-Nya berbeda dengan amalan lainnya.

" Puasa adalah rahasia antara seorang hamba dengan Allah di dunia. Ketika di akhirat, Allah pun menampakkan amalan puasa ini, sehingga makhluk pun tahu bahwa dia adalah orang yang gemar berpuasa. Allah memberitahukan amalan puasa yang dia lakukan di hadapan manusia lainnya karena dulu di dunia, dia berusaha keras menyembunyikan amalan tersebut dari orang lain. Dan Allah akan memberikan tempat terbaik bagi orang yang selalu mendekatkan diri pada-Nya kelak di akhirat, " tambahnya. (Humas polres Bantul)


Tribrata News Bantul
Tribrata News BantulUpdated: 09:45

0 komentar:

CB