Pengajian Di Dusun Dukuh Guwosari

Posted by tribratanewsbantul on 13:12

Pajangan - Mujahadah dan pengajian dalam rangka memperingati Haul KH. Nahrowi ke 49 bertempat di Masjid Al Hidayah Dusun Dukuh RT 06 Guwosari Pajangan Bantul Rabu (17/2/16) jam 20.00 Wib.

Hadir Ka Rutan Bantul Syahrial Yuska, Lurah Guwosari H. Muh. Suharto, KUA Pajangan Syahril Sidiq, Ketua Panitia KH. Drs. Slamet, Kanit Binmas Iptu Muh. Sugeng, Bhabinkamtibmas Guwosari Bripka Supri Handono, Bamin Sihumas Moh. Arin Ashudi, Babinsa Guwosari Serka Jarot Santoso, Kopka Siratmin, Kepala Dukuh, Kiyai Harowi (Takmir Masjid Al Hidayah), KH. Ridwan, Kiyai Jawad, KH. Muryadho, KH. Badawi, Alim Ulama dan Jama'ah Masjid Al Hidayah sejumlah ± 500 orang.

Haul KH. Nahrowi saat ini adalah yang ke 49, Terimakasih kepada tamu undangan dan Jama'ah yang hadir dalam kesempatan ini, ungkap Ketua Panitia KH. Drs. Slamet.  Mari kita dengarkan pengajian ini, semoga kita ditambah ilmu agama yang bermanfaat untuk kehidupan kita, tambahnya.

Bambang Yuliono mewakili Pemerintah Kecamatan Pajangan mengatakan kegiatan seperti ini harus kita pertahankan dan dilaksanakan terus. Mujahadah, Pengajian, tahlil bermanfaat untuk diri kita dan bisa mendoakan leluhur kita agar diampuni segala dosa dan diterima disisi Alloh SWT. Ia mengingatkan kepada masyarakat agar setiap seminggu sekali untuk melakukan bersih-bersih lingkungan secara serentak untuk pemberantasan sarang nyamuk (PSN), mengingat wilayah Pajangan sudah ada yang terkena penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue).

Pengajian disampaikan oleh KH. Ikhsan Barmawi dari Kiyudan Kalasan Sleman. Membuka pengajiannya Ia mengajak untuk mendoakan agar Almarhum KH. Nahrowi diterima disisi Alloh SWT dan diterima juga amaliah yang telah kita lakukan. Orang tidak ngaji selama 40 hari dijamin ngibadahnya makin kendor dan hatinya berkarat.

Di dunia melanggar aturan takut dengan Pak Polisi namun tidak menjalankan Ibadah yang telah diperintahkan Alloh SWT membuktikan orang tidak takut dengan Alloh SWT. Melakukan dosa tidak menyesal dan meninggalkan ibadah tidak susah, hal ini merupakan ciri-ciri orang yang hatinya sudah berkarat. Untuk itu perlu ngaji ini untuk menguatkan hati kita dalam menjalankan ibadah Alloh SWT. Kita harus sadar kemampuan manusia terbatas dan jangan melupakan maha pemberi Alloh SWT.

Hati yang kotor adalah perbuatan diri kita sendiri. Kotornya hati karena Dosa dan dosa muncul karena suka duniawi. Orang yang suka dunia akan lupa terhada Alloh SWT maha kuasa. Mencintai dunia berlebihan bisa menyebabkan hati kotor. Gila harta menyebabkan kejujuran tidak perlu dan bisa menyebabkan perbuatan jahat/kriminal. Fitnah timbul karena mencintai dunia berlebihan. Dunia itu menyilaukan dan membuat sengsara, indahnya dunia hanya di angan-angan saja.

Untuk membersihkan hati maka kita harus membersihkan niat, dunia hanya fasilitas bukan tujuan. Dunia dijadikan tujuan menyebabkan hati kotor dan dosa. Tujuan utama kita akherat akan menjadikan kita hidup ringan tanpa beban. Nikmat Dunia ada 3, nikmat makan, nikmat tidur dan nikmat hubungan suami istri, maka 3 nikmat ini harus dijaga betul. Pikiran damai dan tenang selalu ingat Alloh SWT (dzikir) akan membuat tenang hati dan bisa menikmati apa yang diberikanNya. Sering dzikir akan menyebabkan selamat dunia akherat. Makan enak karena hatinya tenang, tidur nyenyak kerena pikiran tenang dan nikmat suami istri karena tidak ada masalah, pandai bersyukur dan damai.

Rahasia berumah tangga yang dicontohkan Nabi adalah saling menutup-nutupi kelemahan, cepat-cepatan mengaku salah dan menghargai pasangannya. Hidup berumah tangga harus dipertahankan keharmonisannya jangan tercerai berai. Dikumpulkan bersama bukan untuk bermusuhan. Senyum yang barokah adalah senyum di depan pasangannya. Baik buruknya kita adalah tergantung kita sendiri. Di dunia hanya ada dua, baik dan buruk.

Mengobati hati berkarat dengan banyak membaca Al Qur'an. Sering membaca dan mendengarkan Kalammulloh (Al Qur'an) dijamin hatinya bersih, karena Kalammulloh membersihkan hati kita dan mengingatkan akan adanya kematian. Orang yang ingat mati semakin suci hatinya, semakin bersih jiwanya, yang ada hanya ibadah dan ibadah kepada Alloh SWT. Mati tidak membawa harta di dunia. Hanya amal ibadah kita semasa di dunia. Ingak kematian akan menjadikan hati menerima dan bersyukur atas segala nikmat Alloh SWT yang kita terima dan tidak gila akan silaunya kemewahan dunia. Acara ditutup dengan doa oleh KH. Ikhsan Barmawi dan selesai dalam keadaan kondusif aman. (Sihumas Polsek Pajangan).


Tribrata News Bantul
Tribrata News BantulUpdated: 13:12

0 komentar:

CB