Sabtu, 22 Juli 2017 pukul 12.30 Wib di Masjid Islamic Center Kampus Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Jl. Ring Road Selatan, Tamanan Banguntapan, Bantul telah berlangsung kunjungan RI 1 dalam rangka kuliah umum dan peletakan batu pertama pembangunan museum Muhammadiyah.
Hadir dalam acara tersebut Prof. Dr. Muhadjir Effendy. M.A.P (Mendikbud), Sri Sultan Hamengkubuwono X (Gubernur DIY), Prof. Dr. Yunahar Ilyas, Lc., M. Ag (PP Muhammadiyah), Dr. H. Haedar Nashir, M. Si (Ketua Umum PP Muhammadiyah), Dr. H. Kasiyarno, M. Hum (Rektor Universitas Ahmad Dahlan) dan tamu undangan.
Sambutan Rektor UAD Dr. H. Kasiyarno, M. Hum menyampaikan atas nama UAD kami menyampaikan selamat datang kepada Presiden RI Jokowi dan berkenan untuk memberikan kuliah umum dengan tema “Pembangunan Sumber Daya Manusia Yang Unggul Dan Kompetitif Untuk Menghadapi Era Global” dan dilanjutkan peletakan batu pertama.
Kuliah umum mungkin bagi mahasiswa mungkin tidak asing jika disampaikan oleh dosen, tetapi kali ini akan disampikan oleh bapak presiden. Mohon maaf jika dari mahasiswa tidak bisa hadir semua, hanya perwakilan" program studi. UAD memiliki mahasiswa 24 ribu orang.
UAD tidak selalu kekurangan fasilitas terutama infrastruktur. UAD memiliki 5 unit kampus. Dengan berdirinya Museum Muhammadiyah di UAD pasti nantinya akan ramai. Karena kampus kita akan kita kembangkan menjadi green kampus. Kami keluarga besar UAD sangat bersyukur. Mudah mudahan kehadiran bapak presiden membawa berkah untuk kita semua.
Sambutan Ketua Umum PP Muhammadiyah Dr. H. Haedar Nashir, M. Si menyampaikan ada 1 hektar tanah yang kita sediakan untuk pembangunan museum. Kami ingin terus berkiprah dalam area dakwah/ pengembangan pendidikan kita ke area luar (kawasan indonesia timur). Kehadiran bapak presiden semakin memperkuat semangat, dari rahim muhammadiyah akan lahir generasi bangsa yang berkemajuan.
Dalam kuliah umumnya Presiden RI mengingatkan, agar setiap warga menyadari akan hadirnya perubahan multiglobal dan ekonomi global yang terjadi pada masa transisi.
Diera keterbukaan yang ditandai dengan kemajuan arus digital sangat mudah untuk mengakses segala sesuatu informasi baik yang bersifat positif maupun negatif. Sementara itu salah satu dampak dari pengaruh globalisasi yang bisa dirasakan adanya perubahan landscape atau cara pandang.
“Landscape ekonomi global, ekonomi nasional hingga ekonomi di daerah terus mengalami perubahan. Begitupun landscape politik juga ikut berubah. Perubahan itu sangat cepat dan berada di depan mata kita,” kata Presiden.
Perubahan yang sangat cepat itulah jika kemudian tidak ada filter atau antisipasi justru akan memberikan dampak buruk bagi kehidupan. Perubahan itu juga harus diperhatikan secara seksama dan diantisipasi sehingga dalam perjalanannya bangsa ini mampu menghadapi tantangan atau berkompetisi dan tidak terlindas oleh perubahan zaman. “Inilah yang tidak boleh kita biarkan,” tandasnya.
Generasi muda yang matang atau berkompeten menjadi salah satu harapan untuk menangkal dampak buruk dari perubahan tersebut. Jangan sampai ada pandangan yang linier atau monoton sehingga tidak sigap terhadap segala perubahan.
Menurut Presiden Jokowi, mahasiswa menjadi salah satu agen perubahan atau generasi Y yang menjadi harapan masa depan bangsa. Karena 5 sampai 10 tahun ke depan bakal terjadi perubahan-perubahan. Sehingga peran generasi Y itulah yang kemudian akan menjadi salah satu tumpuan berlangsung kehidupan bangsa.
Acara selanjutnya Peletakan Batu Pertama Museum Muhammadiyah di komplek Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Jalan Ring Road Selatan, Desa Tamanan, Banguntapan.
Ikut mendampingi Presiden, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhajir Efendi, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haidar Nashir dan Rektor UAD Kasiyarno.
Lokasi peletakan batu pertama Museum Muhammadiyah terletak tepat di depan Masjid Islamic Center UAD. Peletakan batu pertama ini mengawali pembangunan museum di atas tanah seluas 7000 meter persegi.
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haidar Nashir mengatakan, sejak berdirinya organisasi Muhammadiyah sebenarnya museum itu sudah berdiri dengan sebutan museum berjalan. “Karena sejak berdiri, kiprahnya akan terus berdiri untuk negara dan bangsa,” katanya.
Dengan demikian, maka dipandang perlu untuk kemudian membangun museum untuk saksi sejarah agar generasi ke depan bisa belajar tentang Indonesia. Museum yang akan dibangun dengan empat lantai itu dibiayai oleh APBN.
Selama kegiatan berlangsung personil Polres Bantul beserta polsek jajaran dibantu TNI dan instansi samping melaksanakan pengamanan hingga acara selesai dalam keadaan aman tertib. (Sihumas Polsek Banguntapan)
Home » Pengamanan » Pengamanan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Musium Muhammadiyah Oleh Presiden Jokowi
Pengamanan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Musium Muhammadiyah Oleh Presiden Jokowi
Posted by tribratanewsbantul on 09:58
Tribrata News Bantul
Tribrata News BantulUpdated: 09:58
0 komentar:
Post a Comment