Jambore kampung siaga bencana se DIY Tahun 2017 ini dilaksanakan dalam rangka kesiap siagaan program perlindungan sosial korban bencana alam tahun 2107
Giat diselenggarakan oleh Pemerintah DIY melalui Dinas Sosial DIY bekerjasama dengan Kementerian Sosial Republik Indonesia dalam rangka pembinaan, pemeliharaan potensi penanggulangan bencana berbasis masyarakat bidang perlindungan sosial, peningkatan kapasitas tim kampung siaga bencana.
Kegiatan bertemakan “Dengan semangat kerja keras dan kerjasama mewujudkan Indonesia siap dan aman menghadapi bencana” dihadiri oleh Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementrian sosial RI bapak Dr Harry Hikmat, Wakil Gubernur DIY Sri Paduka Paku Alam X, Kepala Dinas Sosial Propinsi DIY Drs Untung Sukaryadi MM, Kepala BPBD, Ketua DPRD Kab Bantul dan ketua komisi D DPRD Kab Bantul, Kepala Basarnas DIY Prasetyo Budiarto, Bin Ops Polda DIY Kompol Sucipto, Wakil Bupati Bantul H Abdul Halim Muslih, Kapolres Bantul AKBP Imam Kabut Sariyadi SiK MM, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bantul, Muspika Kecamatan Pundong dan Kepala BRTPD.
Peserta kegiatan jambore sebanyak 1500 orang terdiri dari Taruna Siaga Bencana (TAGANA), Tim Kampung Siaga Bencana, dan Mitra Kerja Dinas Sosial DIY dalam bidang Perlindungan Sosial dalam Penanggulangan Bencana.
Dalam sambutanya Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementrian Sosial RI Dr Harry Hikmat nerharap mudah mudahan acara ini bisa memberikan apresiasi kepada warga Yogyakarta agar tanggap terhadap bencana alam yang akan terjadi.
Dari kementrian sosial memberikan apresiasi atas inisiatif dan upaya yang sangat baik ini bahwa dalam menghadapi bencana, DIY dijadikan sebagai propinsi percontohan Nasional terutama dalam membangun komunitas bencana alam.
Tanggung jawab bukan hanya lintas BPBD saja tetapi juga tanggung jawab pelaku langsung di lapangan yakni komunitas yang siap siaga apabila terjadi bencana.
Relawan TAGANA telah gugur di medan perjuangan erupsi Merapi, pemerintah melalui kementrian sosial telah menjadikan mereka para relawan korban erupsi merapi sebagai Simbol dan pahlawan pejuang kemanusiaan.
Bencana yang terjadi sebagai ujian dari Alloh SWT kita diharapkan mampu meningkatkan kewaspadaan, seperti halnya Gunung Agung di Bali telah meningkatkan aktifitasnya, sehingga ribuan masyarakat disana sudah di evakuasi termasuk kelompok rentan, kaum wanita, anak anak, orang renta dan kaum difabilitas dan lain lain.
Besar harapannya nanti bahwa seluruh kampung diharapkan telah memiliki KSB, peningkatan kapasitas ketrampilan dasar oleh personil KSB dalam menghadapi bencana alam bukan hanya milik Dinas Sosial melainkan milik seluruh warga masyarakat.
Giat jambore diisi dengan berbagai kegiatan perlombaan antara lain : Lomba penataan tenda dan menghias lokasi tenda, Lomba pertolongan pertama gawat darurat, Lomba keposkoan, Lomba penatausahaan lumbung sosial, Lomba pengelolaan dapur umum dan Apel / Simulasi (TAGANA dan KSB).
Hasil perlombaan Juara Umum KSB 2017 yakni KSB Bimomartani, Ngemplak, Sleman.
Setelah penyerahan hadiah lomba, acara dilanjutkan apel siaga kesiap siagaan penanggulangan bencana yang dipimpin oleh Sri Paduka Paku Alam X.
Dalam sambutanya, Sri Paduka Paku Alam X menyampaikan kami menyambut baik jambore ini mengingat pengalaman kabupaten Bantul dalam penanganan bencana alam mendapatkan apresiasi yang baik dari dalam maupun luar negeri.
Partisipasi masyarakat dalam penanggulangan bencana amatlah mutlak diperlukan, bagi kami masyarakat terkecil dipedesaan sangatlah penting sebagai aktor utama kampung siaga bencana (KSB). Dengan adanya jambore ini mekanisme evaluasi dan monitoring KSB yang telah terbentuk dapat diketahui lebih dini dalam rangka mensukseskan tugas penanganan bencana.
Mudah-mudahan setelah mengikuti jambore ini dapat berbagi pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan sesama peserta dari kota / kabupaten lain.
Apel siaga berlangsung hingga pukul 11.30 wib berjalan aman dan lancar dengan pengamaan dari personil Polsek Pundong. (Sihumas Polsek Pundong)
0 komentar:
Post a Comment