
Sebelumnya juga telah digelar acara kirab budaya dengan mengarak beberapa gunungan dan bregodo dari setiap kelompok peserta.
Acara merti dusun merupakan tradisi sebagai ungkapan terima kasih kepada Tuhan, atas limpahan berkah dan karunia-Nya yang telah diberikan, seperti limpahan rezeki berupa hasil panen, keselamatan serta ketentraman dan keselarasan hidup dalam tatanan hidup bermasyarakat.
Menurut Camat Pleret M. Alwi, SH, MH selain ungkapan rasa syukur, tradisi merti dusun dinilai dapat mempererat tali silaturahmi dan juga memajukan seni tradisi yang hidup di tengah masyarakat.
Pentas wayang kulit pada tradisi merti dusun dinilainya sangat positif, karena wayang pada dasarnya merupakan media yang ampuh untuk mengajarkan pesan moral kepada warga masyarakat. Wayang kulit bukan sekadar tontonan yang menghibur, melainkan kerap juga dijadikan tuntunan berdasarkan alur cerita positif yang dibawakan si Dalang.
Pementasan wayang kulit ini menampilkan Dalang Ki Hadi Sutoyo dengan Lakon "Temurune Wahyu Dewi Sri" serta disaksikan oleh warga masyarakat dusun Gunungan dan sekitarnya dengan pengamanan dari personil Polsek Pleret. (Sihumas Polsek Pleret)
0 komentar:
Post a Comment