
Kapolsek Imogiri Kompol Purwadi SI.Kom MA saat memimpin pengamanan mengatakan tradisi kirab budaya tersebut merupakan acara untuk mengawali ritual “nguras enceh' yang akan dilakukan pada Jumat (22/09/2017).
Ia menambahkan, kirab budaya dimulai dari Terminal Imogiri menuju Terminal Pajimatan. Berbagai kelompok masyarakat dan seni ikut meramaikan kirab budaya ini. sebelum kirab terlebih dahulu diadakan upacara. Menariknya dalam upacara siang ini bahasa yang digunakan adalah bahasa Jawa.
Kirab budaya 'ngarak siwur' diikuti oleh delapan desa yang ada di Kecamatan Imogiri. Dari delapan desa tersebut masing-masing membawa sebuah gunungan hasil bumi beserta Prajurit Bregodonya. Para abdi Kasultanan Ngayogyakarta dan abdi dalem Kasunanan Surakarta serta berbagai kelompok masyarakat dan seni juga meramaikan kirab budaya ini.
Hadir dalam acara siang ini, Bupati Bantul Suharsono, Camat Imogiri Drs Sigit Subroto Danramil 10/Imogiri Kapten Surono beserta tamu penting lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati beserta tamu undangan turut ambil bagian dalam kirab dengan menaiki kereta kencana dari terminal Imogiri menuju ke pemakaman Raja-raja Imogiri.
Bupati Bantul Drs H Suharsono mengatakan, tradisi nguras enceh' yang diawali dengan Ngarak siwur' harus dilestarikan. Karena prosesi tersebut bakal jadi komoditas pariwisata di Bantul. Selain itu banyak nilai didalamnya yang sangat relevan jika diterapkan sekarang ini.
Prosesi Ngarak siwur' tersebut dimulai dari Kecamatan Imogiri dan diakhiri di Terminal Pajimatan Imogiri. (Sihumas Polsek Imogiri)
0 komentar:
Post a Comment