Kompol Salim juga menjelaskan, kejadian ini berawal dari rombongan wisatawan dari Sidorejo, Bendosari, Sukoharjo, Jawa Tengah datang mengunjungi Pantai Parangtritis.
Kemudian sebagaian dari mereka langsung mandi dipantai. Rusdi Nur Hidayat (17 tahun) yang sedang asyik mandi di pantai, tiba-tiba tertarik arus palung Parangtritis yang terkenal ganas itu. Melihat kejadian tersebut, teman-teman Rusdi, yakni Ihsan Saifudin (17 tahun) dan Bandung Sengoro (16 tahun) tanpa pikir panjang berusaha menolongnya, namun malah ikut terseret dan tenggelam.
Mendapat laporan ada orang tenggelam, petugas SAR Pantai Parangtritis langsung bergegas melakukan upaya pencarian dan penyelamatan.
Beruntung nyawa ketiganya berhasil diselamatkan oleh Tim SAR setelah beberapa saat dilakukan pencarian ke tengah laut. Ketiganya kemudian dievakuasi ke Posko Gabungan SAR dan Polair Pantai Parangtritis untuk diperiksa kesehatannya.
“Kami heran, spanduk larangan mandi di laut sudah terpasang dimana-mana, himbauan secara langsung juga sudah dilaksanakan, tapi koq masih ada yang nekat mandi di laut?,” ujar Kompol Salim.
Untuk itu Kapolsek Kretek kembali menegaskan bahwa, mandi di laut itu sangat berbahaya, bahkan nyawa taruhannya. Terutama kaitannya dengan adanya palung atau yang dalam istilah Jawa-nya lebeng khususnya di Pantai Parangtritis. Sehingga sangat membahayakan keselamatan wisatawan yang masih nekat mandi di laut.
Dengan pemahaman itu diharapkan wisatawan lebih mempunyai tanggung jawab terhadap kesemalatan dirinya masing-masing. Karena tidak mungkin apabila keselamatan wisatawan di Pantai Parangtritis tersebut dibebankan kepada Tim SAR maupun petugas Sat Polair Polres Bantul yang berjaga di pantai.
“Kita harus bisa mengambil pelajaran atas kejadian ini, dan bersyukur nyawa ketiganya masih mampu diselamatakan,” tutup Kompol Salim. (Sihumas Polsek Kretek)
0 komentar:
Post a Comment