
Hal tersebut disampaikan Kapolsek Sedayu Kompol Sugiarto A.Md saat memberikan pencerahan kepada puluhan mahasiswa Akademi Kebidanan Nyai Ahmad Dahlan (Akbid Nad) dalam rangka Ospek di Jalan Wates Km 9 Plawonan Argomulyo Sedayu Bantul, Rabu (13/9/ 2017).
Menurut Kapolsek Sedayu, paham dan doktrin salah mereka sangat mudah mempengaruhi generasi muda. Orang yang melakukan bom bunuh diri dengan harapan mendapatkan 72 bidadari di surga merupakan contoh yang sudah terpapar paham radikalisme. Padahal, dalam Islam ditegaskan bunuh diri itu hukumnya haram.
Karenanya, Kapolsek memberikan langkah-langkah guna menghindari pengaruh paham radikal terorisme.
“Cara menghindari paham radikal yaitu dengan cara menanamkan rasa kecintaan terhadap NKRI, perkaya wawasan keagamaan, waspadai pola perekrutan terorisme di kampus, jadikan keluarga menjadi tempat konsultasi yang dipercaya, dan laporkan hal-hal yang mencurigakan kepada aparat negara ataupun dosen,” tandasnya.
Sementara itu, Direktur Akbid NAD Ibu Nurul Ariningtias S.St M.Ph memberikan apresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Polri yang telah memberikan penyuluhan kepada mahasiswanya dengan harapan mampu menerima ilmu sebagai bekal hidup dan dapat memilahkan mana yang benar dan yang salah.
Diakhir kegiatan, keluarga besar Akbid NAD meminta foto bersama sebagai kenang-kenangan. (Sihumas Polsek Sedayu)
0 komentar:
Post a Comment