Kegiatan kemah budaya yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan DIY mengusung tema "Semangat Bhineka Tunggal Ika sebagai Modal Pembangunan Nasional" dan berlangsung selama 5 hari yakni 9 sampai 13 Oktober 2017. Peserta kegiatan Kemah Budaya tahun 2017 sebanyak 150 mahasiswa dari seluruh propinsi di Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di berbagai universitas di Yogyakarta.
Beberapa narasumber dihadirkan dalam kegiatan ini antara lain dari BNNP DIY dan Kamtibmas yang diisi oleh Kasat Binmas Polres Bantul AKP Leonisya Sagita SIK.
Pada kesempatan tersebut Kasat Binmas Polres Bantul AKP Leonisya Sagita SIK menyampaikan tentang "Peran dan Fungsi Polri dalam Pembinaan Kamtibmas"
Beliau menyampaikan bahwa kamtibmas adalah kondisi dinamis di masyarakat sebagai prasyarat pembangunan di masyarakat itu sendiri dan tugas kami adalah segala kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat seperti pembinaan, penyuluhan dan lain-lain.
Selain itu AKP Leonisya Sagita juga mengungkapkan bahwa dalam menjaga ketertiban dan keamanan di masyarakat tidak bisa hanya mengandalkan polisi saja, akan tetapi perlu kesadaran dan peran aktif masyarakat untuk mewujudkannya. Sehingga bisa disebut polisi dan masyarakat adalah mitra yang mana nantinya akan saling berkoordinasi untuk menciptakan iklim kondusif.
"Kepolisian memiliki program Polmas yakni mempolisikan masyarakat yang artinya kita memanfaatkan nilai positif masyarakat dalam menegakkan ketertiban. Wujudnya adalah adanya babinkamtibmas di setiap kelurahan di Kabupaten Bantul. Tugasnya adalah mengkompulir permasalahan yang ada di masyarakat untuk mengurangi laporan kejadian ke kepolisian. Selain itu juga kami dari pihak binmas tidak akan pernah lelah untuk memberikan penyuluhan atau tindakan preventif untuk mengatasi beberapa penyakit masyarakat seperti judi, mabuk-mabukan dan lainnya", jelas beliau.
Setelah penyampaian materi tentang "Peran dan Fungsi Polri dalam Pembinaan Kamtibmas", acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.
Beberapa pertanyaan yang diajukan kepada Kasat Binmas salah satunya yaitu tentang isu penyalahgunaan kewenangan di kepolisian dan bagaimana Polri dalam menanggapi pemberitaan negatif di media massa.
Dengan tegas beliau menjawab bahwa memang benar di kepolisian sendiri terjadi beberapa kasus penyalahgunaan kewenangan seperti adanya pungli. Akan tetapi mereka hanyalah oknum. Dalam kepolisian semua anggota polri terikat dengan kode etik sehingga tidak mungkin mereka yang benar-benar menjalankan amanatnya menyalahgunakan kewenangan yang dimiliki.
"Jangan hanya melihat sisi negatif polisi. Masih ada banyak sisi positif polisi. Mari kita lihat sisi positif polisi yang tidak terekspose. Masih ada polisi yang mengorbankan waktunya sampai larut malam untuk menjaga kamtibmas, bahkan masih ada polisi yan mengorbankan nyawanya dalam melaksanakan tugas", jelas Beliau.
Sementara itu, sebelumnya dari pihak BNNP memberikan materi tentang bahaya narkoba dan upaya BNN dalam meminimalisir peredaran narkoba. Perwakilan dari BNNP teersebut menjelaskan bahwa upaya BNN dalam meminimalisir peredaran narkoba adalah dengan cara gencar melakukan razia obat di apotek-apotek.
Beliau berkata "Kalau sudah memakai maka stop dari sekarang. Kalau yang belum pernah memakai jangan coba-coba". Selain itu mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa diharapkan dapat berkontribusi dimulai dari kesadaran pribadi dan berperan aktif dalam memerangi penyalahgunaan narkoba agar Indonesia bebas dari narkoba. Kegiatan berjalan dengan aman lancar kondusif berakhir pada pukul 15.15 Wib. (Humas Polres Bantul)
0 komentar:
Post a Comment