
Seperti biasanya, Kapolsek Jetis menjadi Khotib dan Imam pada sholat Jumat tersebut. Dalam khotbahnya, Kapolsek menyampaikan hidup manusia ini sangat tergantung pada rahmat Allah sebagai pengatur jagat raya. Allah lah yang menentukan semuanya, Allah berhak melakukan apapun kepada makhluk-makhuk-Nya.
Sebagai Sang Pencipta, sebagai Sang Maha Kuasa, Allah bebas menyiksa dan mengganjar siapa saja yang Allah mau, tidak ada yang dapat membatasi gerak-Nya. Ketundukan atau kedurhakaan kita kepada-Nya tidaklah mampu menggeser kekuasaan-Nya walau sedikitpun.
Oleh karena itulah hidup semua makhluk ini sungguh-sungguh sangat tergantung pada rahmat-Nya bukan pada kesalehan amal ibadah kita. Begitulah hendaknya manusia sebagai hamba yang lemah tidak dibenarkan terlalu merasa aman dengan amal ibadah yang telah kita kerjakan, karena hal itu tidak serta merta mampu menyelamatkan diri kita karena keselamatan dan pertolongan itu terkandung dalam rahmat-Nya.
Sungguh merugi manusia merasa nyaman dengan tumpukan dan penjumlahan amal yang telah dilakukannya dengan harapan amal ibadah itu akan menyelamatkannya dari api neraka. Oleh karena itulah tidak diperlukan bagi kita untuk menilai rendah sebuah amal ibadah walaupun itu sekedar menghindarkan duri dari tengah jalan karena bisa saja amal itu yang dirahmati Allah.
Kita tidak boleh meremehkan amal walau sekecil apapun siapa tahu itulah yang akan menyelamatkan kita di akhirat nanti. Bahwasanya manusia tidak boleh berputus asa untuk terus memburu rahmat Allah karena sesungguhnya rahmat itu amat luas hanya kebanyakan manusia tidak memahami hikmah dibalik itu semua.
Selesai Sholat Jumat, acara dilanjutkan dengan ramah tamah dan penyampaian pesan-pesan Kamtibmas serta penyerahan kenang-kenangan berupa 5 Kitab Suci Al-Qur'an oleh Kapolsek Jetis kepada takmir masjid setempat. (Humas Polsek Jetis)
0 komentar:
Post a Comment