Upacara Peringatan Hari Bhayangkara Ke 71 Di Lapangan Paseban Bantul

Posted by tribratanewsbantul on 12:30

Sepanjang 71 tahun sejarah pengabdian Polri pada bangsa dan negara, Polri telah banyak berperan memberikan sumbangsih yang sangat besar dalam upaya pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum serta perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Kapolres Bantul AKBP Imam Kabut Sariadi SIK MM saat membacakan amanat Presiden RI Ir Joko Widodo dalam upacara peringatan Hari Bhayangkara ke 71 di Lapangan Paseban Bantul, Senin (10/7/2017).

Upacara dihadiri sejumlah pejabat antara lain oleh Sekretaris DPRD Kabupaten Bantul Helmi Jamharis, Wakil Pimpinan Pengadilan Negeri Bantul Subagyo SH M.Hum, Kasdim Bantul Mayor (Inf) Suwarno, Waka Polres Bantul Kompol Dhanang Bagus Anggoro SIK MH, Kapolsek Jajaran dan Bhayangkari. Sementara pasukan upacara terdiri dari personel TNI/Polri, PNS Polri, Tagana, Linmas, Banser, Senkom, Paksi Katon dan Pramuka.

Lebih lanjut Presiden mengatakan, berbagai prestasi dalam mengemban tugas sebagai pemelihara keamanan dalam negeri telah diukir oleh Polri. Keberhasilan Polri dalam penanganan terorisme, pemberantasan penyalahgunaan narkoba, pengungkapan kasus menjadi perhatian publik serta mengamankan berbagai agenda baik yang bersifat nasional maupun internasional, telah mendapat apresiasi dari pemerintah, masyarakat dan dunia internasional.

“Untuk itu, secara khusus, saya menyampaikan rasa hormat dan penghargaan yang tulus kepada para sesepuh dan pendahulu Polri, yang dengan perjuangan, jasa, dan pengabdiannya telah meletakkan landasan, serta telah membangun dan mengembangkan Kepolisian Negara Republik Indonesia,” ujar Presiden.

Menurut Presiden, peringatan Hari Bhayangkara tahun ini, saya harapkan bukan sekedar menjadi perayaan, tetapi dapat menjadi momentum untuk refleksi diri guna meningkatkan optimalisasi pelaksanaan tugas dan fungsi Polri, khususnya dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

“Saya yakin bahwa reformasi Polri secara menyeluruh dan konsisten adalah kunci dalam menghadapi masa depan. Kita harus menyadari dunia berubah sangat cepat, baik dalam hitungan jam, menit atau bahkan detik. Kita juga sudah memasuki era kompetisi, era persaingan, bukan hanya antar individu, antar daerah, antar provinsi tetapi sudah menyangkut persaingan antarnegara. Selain itu,kita juga berada di era keterbukaan, dimana semua hal menjadi lebih terbuka, menjadi lebih transparan,” ungkap Presiden.

Ditambahkannya, Polri akan dihadapkan pada tantangan tugas yang semakin berat dan kompleks. Ke depan, persoalan sosial juga akan semakin dinamis sebagai dampak globalisasi. Situasi keamanan dalam negeri akan semakin diwarnai dengan kejahatan konvensional, kejahatan transnasional, kejahatan terhadap kekayaan negara dan kejahatan yang berimplikasi kontinjensi. Gangguan kamtibmas dan tindak kejahatan juga akan semakin berkembang dan modern, baik dari segi pola teknologi maupun modusnya. Sementara itu, tuntutan dan harapan masyarakat terhadap Polri juga semakin meningkat. Masyarakat juga semakin kritis terkait kualitas pelayanan yang mereka butuhkan.

Menghadapi kondisi tersebut, Presiden mengingatkan, tentunya menuntut Polri untuk dapat bersikap responsif dan peka, dengan terus - menerus mereformasi diri serta meningkatkan kuaiitas kinerjanya secara profesional.

Sekali lagi, saya ingin menekankan bahwa reformasi Polri yang menyeluruh dan konsisten adalah keniscayaan dan sekaligus kunci menghadapi masa depan. Reformasi harus bersifat menyeluruh karena di dalamnya mencakup perubahan positif dari hulu sampai hilir, di dalamnya memuat perubahan mindset, perubahan sistem dan kelembagaan, perubahan manajerial sampai dengan perubahan perilaku yang lebih profesional. Muara akhir dari perubahan itu, kita harapkan akan lahir anggota Polri yang semakin profesional, yang dipercaya oleh masyarakat serta yang mampu memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat.

Di bidang pemeliharaan kamtibmas, Presiden meminta Polri mampu mengedepankan tindakan penangkalan dan pencegahan. Termasuk memetakan, mendeteksi dan mengantisipasi setiap potensi kerawanan yang ada, serta lakukan langkah penanganan yang tepat, agar tidak terjadi gangguan kamtibmas yang meresahkan, sehingga seluruh kegiatan dapat berjalan lancar dan masyarakat dapat melaksanakan seluruh aktivitasnya dengan aman dan nyaman.

Di bidang penegakan hukum, Presiden memerintahkan Polri melakukan pemberantasan terhadap setiap bentuk kejahatan dan tindak kriminalitas secara tegas, profesional, legitimate dan tidak diskriminatif, sehingga dapat menjamin kepastian hukum dan memenuhi rasa keadilan bagi masyarakat. Manfaatkan perkembangan teknologi. Pemolisian berbasis teknologi dengan sistem yang terintegrasi merupakan suatu keniscayaan bagi Polri dalam mengelola organisasi dan dalam menangani perkembangan karakteristik kejahatan yang semakin canggih.

“Berantas praktek-praktek pungutan liar, mafia hukum, makelar kasus di kepolisian. Tingkatkan koordinasi dan kerjasama dengan seluruh aparat penegak hukum lainnya maupun stakeholders terkait serta intensifkan komunikasi dan jalin kedekatan dengan masyarakat,” tegasnya.

Presiden juga memerintahkan agar Polri memperbaiki mutu dan kualitas pelayanan kepada masyarakat, dengan memberikan pelayanan yang mudah, sederhana, tidak berbelit, prosedur yang jelas, serta hindari adanya pungutan tambahan maupun aktivitas percaloan pada seluruh titik layanan Polri. Optimalkan bentuk layanan dengan sistem on-line serta wujudkan pelayanan publik yang lebih responsif dan pro aktif.

Termasuk memberikan perlindungan yang memadai kepada kelompok-kelompok rentan: penyandang disabilitas, anak-anak dan perempuan. Beri pengayoman dan perlindungan yang setara kepada semua warga bangsa yang beragam dari sisi agama, etnis, aliran, gender, kelompok sosial lainnya. Saya berharap, Polri mampu menjadi perekat kebhinnekaan, penjaga toleransi serta memperkuat persatuan indonesia.

Presiden berharap, melalui tangan Polri, negara dapat selalu hadir ditengah masyarakat dalam memberikan rasa aman, mampu membangun keteraturan dan keharmonisan sosial, menjadi tauladan dalam kepatuhan dan ketaatan terhadap hukum serta tidak sekalipun melakukan perbuatan menyimpang dan tercela. Jadilah penggerak revolusi mental dan pelopor tertib sosial di ruang publik.

“Semoga peringatan Hari Bhayangkara tahun 2017 ini dapat kita jadikan momentum untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara yang kita cintai, menuju indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian. “Dirgahayu Kepolisian Negara Republik Indonesia”,” pungkasnya. (Humas Polres Bantul)


Tribrata News Bantul
Tribrata News BantulUpdated: 12:30

0 komentar:

CB