Sosialisasi Tangkal Paham Radikalisme Ponpes An Nur Ngrukem

Posted by tribratanewsbantul on 10:12

Kabag Warpres Polda DI. Yogyakarta AKBP Drs.Zaenal Arifin SH,SST.MK menghadiri halaqah santri yang merupakan rangkaian acara hari santri nasional di STIQ An Nur yang beralamat di komplek pondok pesantren Ngrukem Pendowowharjo, Sewon Bantul, Rabu (15/11/2017).

Halaqah santri mengambil tema peran santri dalam menangkal radikalisme dengan peserta santri pondok pesantren An Nur Ngrukem.

Turut hadir dalam acara tersebut KH Jadul Maula MA wakil ketua PWNU Prop Diy, Kabag Kesra kabupaten Bantul, Kasat Binmas Polres Bantul yang diwakili oleh Ipda Ihwan Wahyudi, Panit II Binmas Polsek Sewon Iptu Jumardiyono , Panit II Shabara Polsek Sewon Iptu Susanto.

Acara diawali dengan pembacaan ayat suci Alquran, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan dilanjutkan dengan laporan panitia oleh KH Athaubari MPh yang menyampaikan bahwa acara ini merupakan rangkaian dari kegiatan Hari Santri Nasional di kabupaten Bantul di masjid Agung Manunggal kabupaten Bantul dengan berbagai macam kegiatan seperti diklat.

Sementara itu dalam penyampaian materi AKBP Drs. Zaenal Arifin SH,SST. MK menyampaikan bahwa bahwa Radikalisme adalah paham atau aliran yang berusaha merubah politik dan sosial dengan cara ekstrim dan kekerasan sedangkan terorisme adalah segala perbuatan yang menimbulkan ketakutan atau keresahan di khalayak umum.

Mereka ingin mewujudkan apa yang mereka harapkan dengan menghalalkan segala cara. Untuk membentengi kita perlu menjalankan agama dengan benar dan juga menjalankan aturan negara dengan benar, karena dengan kita menjalankan ajaran agama dan aturan negara yang benar niscaya kita tidak akan terjerumus pada paham radikalisme dan terorisme,” terangnya.

Untuk dapat menilai apakah seseorang berpaham radikal tidak dapat hanya dilihat dari penampilan fisik saja, akan tetapi diantaranya adalah ketika seseorang itu meyakini bahwa pemerintah indonesia itu adalah thogut, itu yang dapat mengindikasikan bahwa orang tersebut berpaham radikal.

Ciri lain, biasanya orang berpaham radikal jarang bersosialisasi dengan masyarakat umum, dan sering melakukan perkumpulan atau pengajian yang sifatnya tertutup dan tidak boleh dihadiri oleh orang lain diluar kelompok mereka,” katanya.

Lanjutnya, seharusnya jika seseorang itu belajar agama dengan benar akan semakin baik, ramah, murah senyum, dan makin tawaduk. Namun jika setelah belajar agama dia malah menutup diri dan menjadi temperamental maka di sinyalir dia salah dalam belajar.

Maka, apabila kita mendapati ciri tersebut pada seseorang maka kita patut curiga, dan yang dapat kita lakukan diantaranya adalah menyampaikan informasi tersebut kepada Bhabinkamtibmas wilayah itu atau Kepolisian terdekat,” pungkasnya. (Sihumas Polsek Sewon)


Tribrata News Bantul
Tribrata News BantulUpdated: 10:12

0 komentar:

CB