Upacara Adat Labuhan Bhekti Pertiwi Pisungsung Jaladri Di Parangtritis

Posted by tribratanewsbantul on 09:35

Personel Polsek Kretek diturunkan untuk mengamankan upacara adat labuhan Bhekti Pertiwi Pisungsung Jaladri di Mancingan XI Parangtritis, Selasa, 9 Mei 2017. Kegiatan ini sebagai sarana melestarikan budaya lokal yang merupakan ikon budaya masyarakat Mancingan. Seluruh elemen masyarakat warga Mancingan ikut ambil bagian dalam tradisi ini. Adapun tema labuhan tahun ini adalah “Lestarining Budoyo Kinaryo Sarono Manunggaling Manungso Kaliyan Bongso”.

Hadir dalam acara tersebut Bupati Bantul Drs H Suharsono, Kepala Dinas Pariwisata DIY Ir Aris Riyanto M.Si, anggota DPRD DIY Fraksi PDIP Tustiyani, SH, Kepala Dispar Kab Bantul Drs Supriyanto, MM, Sekcam Evie Nur Siti Fathonah, S. Sos.MM mewakili Camat Kretek,Iptu Paidi mewakili Kapolsek Kretek ,Danramil Kapten Inf Wardani, Lurah desa Parangtritis Topo serta ratusan warga Mancingan XI Parangtritis.

Ketua Panitia Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri, Mas Penewu Suraji Parangpertomo mengatakan, tradisi itu digelar setiap setahun sekali. Dijelaskannya, rangkaian prosesi Bhekti Pertiwi Pisungsung Jaladri sudah dimulai sejak, Kamis, 4 Mei dengan agenda bersih makam dan lingkungan. Sementara pada Senin, 8 Mei dilaksanakan 'umbul donga' di Balai dusun Mancingan XI untuk arwah leluhur yang sudah mewarisi tradisi. Sedangkan untuk puncak acara tradisi pisungsung jaladri sedekah laut dilaksanakan pada Selasa, 09 Mei 2017 mulai pukul 10.00 Wib.

Sementara itu, Bupati Bantul Drs H Suharsono dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan ucapan terimakasih kepada seluruh warga Mancingan yang tetap setia nguri-uri kebudayaan Jawa ini.

Hal ini tentunya memerlukan kesadaran diri yang tinggi untuk melaksanakannya.                              Parangtritis adalah kawasan wisata internasional, hal tersebut tentunya akan banyak dampak wisata yang membawa tradisi dan budayanya.  Dengan adanya acara yang seperti ini secara positif berharap bisa menangkal budaya asing yang masuk di wilayah kita. Namun demikian budaya atau tradisi ini bertujuan untuk meneruskan atau nguri-uri budaya peninggalan nenek moyang kita, jangan sampai punya tujuan lain apa lagi sampai menduakan Allah Tuhan Yang Masa Esa.                                     

Diakhir sambutannya, Bupati Bantul berpesan kepada seluruh warga agar mewariskan budaya ini kepada anak cucu, jangan sampai anak cucu kita ikut-ikutan budaya asing dan meninggalkan bahkan melupakan budaya sendiri.

Kirab diawali dari lapangan Parangkusumo menuju joglo Pariwisata Parangtritis  diarak menyisir pantai menuju Cempuri Pantai Parangkusumo untuk melabuh gunungan dan sesajen ke laut. Pisungsung Jaladri sendiri punya makna memberikan sesuatu atau persembahan kepada penguasa laut. Selama kegiatan situasi aman dan tertib dengan pengawalan dan pengamanan dari Polsek Kretek. (Sihumas Polsek Kretek)


Tribrata News Bantul
Tribrata News BantulUpdated: 09:35

0 komentar:

CB