Klitih Bukan Budaya Indonesia

Posted by tribratanewsbantul on 08:57

“Klithih” adalah tema yang diangkat dalam acara Ngaji bersama Cak Nun dan Kyai Kanjeng, dalam rangka Peresmian pendopo balai desa Bangunharjo, Sewon, Bantul, Kamis,(23/11/2017) malam, bisa mewakili situasi kamtibmas sekarang ini.

Menurut kapolsek Sewon Kompol Subadi pengambilan tema ini sepontan oleh Cak Nun, dan menurut beliau ini tema yang sangat unik dan sedang viral di Jogjakarta, jelasnya

“Dikatakan sepontan karena pada saat saya menceritakan situasi Kamtibmas di wilayah hukum Polsek Sewon, terutama tentang fenomena klithih, beliau langsung meresponnya, kata Kapolsek.

Dalam tauziahnya nanti akan dimasukkan nasehat nasehat bagi remaja dan orang tua, dengan harapan akan timbul kesadaran bahwa kekerasan tidak akan menyelesaikan suatu masalah, dan tentunya akan berdampak buruk bagi diri sendiri, dan masyarakat, serta akan berurusan dengan hukum” imbuhnya.

Turut hadir dalam acara Ngaji Bersama Cak Nun Bupati Bantul yang diwakili oleh Asek I Pemerintahan Kabupaten Bantul Drs. H. Helmi Jamharis,M.M, Anggota DPRD dari Fraksi Gerindra Enggar Suryo Jadmiko,SE, Camat Sewon Drs. Danang Erwanto, Msi, Lurah Desa Bangunharjo Yuni Ardi Wibowo, SE, Komandan Rayon Militer 04 Sewon Mayor Infantri Agus Priyadi, SE, Kepala Puskesmas Sewon 2 Hadi Pranoto,SKM.MPH., Perangkat Desa Bangunharjo

Dalam acara diskusi dengan jamaah yang hadir dengan tema Klithih Cak Nun menyampaikan,  permasalahan kejadian klitih merupakan bentuk budaya yang sudah merusak tatanan tradisi yang syarat akan norma norma kebaikan, sebagai orang tua bertanggung jawab dalam mendidik anak. Budaya klitih bukan budaya Indonesia, banyak faktor yang menjadi penyebab aksi klitih bisa dipengaruhi miras, narkoba, faktor lingkungan baik didalam keluarga atau di luar keluarga, dan lain lain.

Pada kesempatan tanya jawab tersebut Kapolsek Sewon juga mengharapkan pencegahan dan penanganan Klithih juga melibatkan unsur dari pemerintah, tokoh, masyarakat, dan pemuka agama. Sehingga pencegahan kekerasan oleh pelajar/remaja ini dilakukan semenjak dari desa sekaligus penciptaan kondisi yang mempersempit kekerasan juga dimulai dari desa.

Dengan demikian, pencegahan kekerasan ini juga menumbuhkan sense of community bahwa pemberantasan 'klitih' merupakan tanggung jawab bersama semua unsur masyarakat seperti keluarga, rukun tetangga, tokoh masyarakat, pemuka agama, dan warga yang lain.  Selain itu, perlunya menggalang dukungan dari lembaga lembaga pendidikan baik suwasta atau pemerintah yang ada di wilayah kecamatan Sewon dan lembaga swadaya masyarakat yang fokus terhadap isu dan perlindungan anak.

Kegiatan Ngaji Bersama Cak Nun diselenggarakan oleh Pemerintah desa Bangunharjo di mulai pada pukul 21.00 wib dan berakhir pukul 00.45 wib tersebut mendapat penagamanan dari personil Polsek Sewon, mengingat jumlah jamaah yang mengikuti pengajian tersebut cukup banyak. (Sihumas Polsek Sewon)


Tribrata News Bantul
Tribrata News BantulUpdated: 08:57

0 komentar:

CB