
Hadir dalam acara tersebut jajaran SKPD DIY, AKP Agus Nuryanto mewakili Kapolres Bantul beserta jajaran Forkompinda Bantul, Sekda, Asisten Sekda, staf ahli Bupati, Kepala SKPD dan Kapolsek Sanden AKP Joko Wuryatmoko, S.Sos beserta Camat se-Kabupaten Bantul, Pj. Lurah Desa Gadingsari Mulyadi, SIP.
Bupati Bantul Drs. H. Suharsono melaporkan, pasar Sorobayan berada di Desa Gadngsari, Sanden, Bantul seluas 12.500 M2 dengan jumlah pedagang 290 orang. Tahun 2015 direhabilitasi dan diperluas ke arah timur untuk menampung pedagang arahan yang selama ini belum mendapat tempat berjualan.
Rehabilitasi pasar Sorobayan menggunakan anggaran sebesar Rp. 8.200.000.000 yang merupakan sharing antara APBD DIY sebesar Rp. 4.000.000.000 dengan APBD Bantul sebesar Rp. 4.200.000.000. Pembangunan yang dilakukan adalah rehabilitasi los lama, penambahan los, kios, rehabilitasi kantor pengelola, pembangunan mushola, tempat parkir, pasar hewan, tempat sampah, dan pagar keliling.
Sementara itu, pasar Koripan di Desa Poncosari, Srandakan, Bantul seluas 532 M2 dengan jumlah pedagang 64 orang. Tahun 2015 pasar Koripan dibangun menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat.
Anggaran yang digunakan untuk membangun pasar ini sebesar Rp. 696.627.000. Fasilitas yang dibangun terdiri dari 10 unit los, 2 kamar kecil, tempat sampah, pagar keliling. Untuk pasar Greogol berada di Grogol, Mulyodadi, Bambanglipuro, Bantul seluas 819 M2 dengan 26 orang pedagang.
Tahun 2015 pasar Grogol dibangun dengan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) pemerintah pusat sebesar Rp. 811.775.000. Fasilitas yang dibangun 9 unit los, 2 kamar kecil, tempat sampah, serta pagar keliling.
Bupati Bantul berpesan kepada masyarakat untuk selalu meiliki rasa handarbeni terhadap pasar ini, karena di pasar inilah rejeki dari Allah Swt didapatkan untuk menghidupi keluarga.
Gubernur DIY berharap, pengelola pasar, UPT dan Pemda bisa menggali potensi bersama para pedagang untuk menjaga kebersihan dengan membuang samapah ditempat yang sudah disediakan. Kebersihan pasar menjadi sesuatu yang sangat penting, lanjut Gubernur.
Pasar tradisional bukannya dengan pasar swalayan, hanya persepsi masyarakat saja kalau pasar tradisional kumuh sehingga yang dijual dianggap tidak memenuhi sarat tertentu. Gubernur yakin, pasar tradisional tidak akan kalah/tutup selama pasar itu bersih.
Acara dilanjutkan dengan penandatangan prasasti ketiga pasar, pemotongan pita sebagai tanda persmian pasar dan peninjauan kondisi di dalam pasar.
Dalam kegiatan tersebut, jajaran anggota Polsek Sanden melaksanakan pengamanan dan giat berakhir jam 10.30 Wib berjalan lancar. (Sihumas Polsek Sanden)
0 komentar:
Post a Comment