Mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh Toro (36 tahun) PNS warga setempat saat akan menanam beberapa pohon kering di TKP untuk hiasan pantai. Selesai menanam satu pohon tiba tiba ia melihat bungkusan kain yang ada disebelahnya tersingkap kena angin, setelah diamati ternyata ada suatu benda yang mencurigakan.
Karena mencurigakan, saudara Toro memanggil temannya yang bernama Darso (41 tahun) PNS untuk bersama sama membuka bungkusan tersebut. Alangkah terkejutnya ketika kain itu dibuka ternyata isinya mayat orok yang sudah mengering. Lalu penemuan itu dilaporkan ke Polsek Kretek untuk pengusutan lebih lanjut.
Berdasar hasil pemeriksaan dari tim Inafis Polres Bantul dan petugas Puskesmas Kretek ibu Suryani bahwa orok tersebut sudah meninggal sekitar seminggu yang lalu dengan usia orok sekitar 7 bulan. Disimpulkan orok tersebut hasil hubungan gelap dan diaborsi.
Saat ditemukan, mayat orok tersebut di bungkus plastik yang dilapisi kain kafan dan sarung dengan motif kotak hitam dan merah.
Sementara itu, Kapolsek Kretek Kompol Salim dalam pernyataannya tetap akan mengusut dan mengadakan penyelidikan terhadap orang yang sudah membuang sempalan dagingnya sendiri tersebut. Kemudian oleh petugas, jenazah tersebut diserahkan kepada SAR Parangtritis untuk dimakamkan. (Sihumas Polsek Kretek)
0 komentar:
Post a Comment