Seminar Kebangsaan Di Balai Desa Wirokerten

Posted by tribratanewsbantul on 09:55

DPC PDIP Kab Bantul menyelenggarakan seminar kebangsaan di balai desa Wirokerten Banguntapan Bantul dengan tema "Dengan Pancasila Bangun Persaudaraan Warga Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Bersama", Sabtu, 13 Mei 2017 Pukul 16.00 Wib.

Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menyikapi kondisi bangsa dan memberi edukasi kepada kader kader dan masyarakat tentang wawasan kebangsaan.

Adapun sebagai nara sumber yaitu Kapolres Bantul AKBP Iman Kabut Sariadi, MM, Ketua PBNU Kab Bantul Yasmuri, S.pd dan Bambang Wahyu Nugroho, Sip, MA dari Muhammadiyah.

Seminar dihadiri oleh ketua DPRD kab bantul fraksi PDIP Hanung Raharjo, Hj. Nadhiroh mudjab S.Hi (ketua PAC NU bantul), Yahya Hanafi, M.Sc. (ketua PD Muhammadiyah Bantul), Endro sulastono (ketua komisi A DPRD fraksi PDIP kab bantul), Bambang Parnoto (Ketua DPW PDI Perjuangan), Hesti Hidayanti (anggota DPR RI fraksi PDI Perjuangan), Yuda PW (wakil ketua komisi B fraksi PDIP Kab. Bantul), Katir (Anggota DPRD fraksi PDIP kab bantul), Timbul Harjono (Anggota DPRD fraksi PDI Perjuangan) Selaku moderator, Aryunadi, SE (Ketua DPC PDI Perjuangan Kab. Bantul), Kusbowo Prasetyo (Sekretaris DPC PDI P Kab. Bantul),  Hj Sri Surya Widati (Mantan Bupati Bantul periode 2009 s.d 2014), Ketua Ranting PDIP se-Bantul dan ratusan tamu undangan.

Kegiatan diawali dengan Menyanyikan lagu Indonesia Raya, Pembacaan Pancasila, Mengheningkan cipta, Pembacaan dedication of life, Menyanyikan mars PDI Perjuangan dan doa pembukaan oleh sdr. Mahmudi.

Ketua DPW PDI Perjuangan DIY Bambang Parnoto mengatakan PDI Perjuangan sejak lahir berasaskan Pancasila seperti termaktub dalam UUD Pancasila dan hari ini untuk memperingati hari lahir PDI Perjuangan menggelar seminar dengan tujuan memberi wawasan ideologi pancasila.

Adapun seminar dibuka oleh Ketua DPW PDI Perjuangan Bambang Parnoto dilanjutkan dengan pelaksanaan seminar dengan moderator ketua DPRD Kab. Bantul fraksi PDIP Hanung Raharjo.

Narasumber Ketua PBNU Kab Bantul Yasmuri menyampaikan NU Sejak 1936 telah memberikan status negara nusantara dan sejak lahirnya Pancasila maka membela negara adalah kewajiban kita semua, sampai dengan orde baru Pancasila masih kokoh berdiri akan tetapi sejak jaman Reformasi dengan Amin Rais sebagai pelopornya maka muncul berbagai paham baru yang melemahkan Pancasila.

Kesiapan NU dalam menjaga Pancasila yakni dengan adanya pelatihan pelatihan Ansor dan Banser, apel Konsolidasi, Mujahadah serta pernyataan bersama untuk menjaga NKRI.

Latar belakang NU sebagai garda terdepan dalam menjaga Pancasila yakni banyaknya kelompok yang ingin mengganti Pancasila dan perbedaan agama dianggap permusuhan

Pernyataan sikap warga NU Bantul terkait kondisi bangsa akhir akhir ini yaitu warga NU tetap menjalankan ahli sunnah wal jamaah, warga NU tetap patuh dan setia pada Kyai NU, warga NU menolak radikalisme dan intoleransi dan warga NU Kab. Bantul tetap setia menjaga NKRI.

Nara sumber Bambang Wahyu Nugroho, Sip, MA dari Muhammadiyah menyampaikan Bung Karno sebelum wafat menginginkan menjadi kader Muhammadiyah dan hal tersebut dibenarkan oleh Puan Maharani. Presiden Jokowi ketika berkunjung ke Ternate mengatakan bahwa Muhammadiyah sangat berpengaruh dalam membawa Indonesia Merdeka

Muhammadiyah berkomitmen membawa Pancasila yang maju dan berdaulat dalam lindungan Allah SWT, Muhammadiyah merupakan satu komponen yang ikut dalam perjuangan bangsa, dalam kongres perempuan pertama, mayoritas diisi oleh wanita Aisyiyah

Perkembangan kebangsaan mengalami stagnan dikarenakan perbedaan identitas politik yang seharusnya tidak perlu, degradasi moral, kebebasan bicara sebebas bebasnya, kesenjangan sosial, korupsi dan krisi moral.
Kebohongan publik / Hoax merajalela dan cara berpikir kita hanya pada kulitnya sehingga sangat berbeda dengan negara tetangga yang sudah semakin maju.

Komitmen Muhammadiyah dalam membangun bangsa dapat dilihat dari para tokoh antara lain Ki Hajar Dewantara, Bung Karno, Ki Bagus Hadikusumo, panglima besar Jenderal Sudirman, Ir. Juanda dan masih banyak tokoh tokoh berpengaruh.

Menurut pandangan Muhammadiyah Pancasila sejalan dengan nilai nilai ajaran Islam  Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur yang berperikehidupan maju, adil, makmur, bermartabat, berdaulat dalam naungan Allah SWT.

Muhammadiyah mempunyai visi yakni Fastabiq khoirut berbuat baik sebanyak banyaknya bagi semua orang dengan proyeksi ke depan antara lain Muhammadiyah berkontribusi dalam mencerdaskan bangsa,  Muhammadiyah memandang Pancasila mengandung nilai keIslaman, Umat Islam menjalankan peran strategis, Islam Indonesia memiliki wawasan kosmopolitanisme, Muhammadiyah berperan menjaga kerukunan kedamaian, Warga dan pimpinan Muhammadiyah memberi keteladanan, Muhammadiyah wajib berjihad kebangsaan, Muhammadiyah berkerjasama dengan pemerintah dan golongan bangsa, Muhammadiyah meletakkan kepentingan bangsa diatas golongan apapun, Muhammadiyah memajukan bangsa dengan kejujuran dan keadilan dan Muhammadiyah meniscayakan rekonstruksi sosial, politik, ekonomi dan budaya.

Nara sumber Kapolres Bantul  AKBP Iman Kabut Sariadi menyampaikan kita berjuang pada 2 fase yakni fase penjajahan dan fase pemberontakan dan jika sekarang ini ada yang ingin mengubah Pancasila maka hal tersebut merupakan bentuk perlawanan terhadap NKRI.

Di era globalisasi sasaran penjajahan menyasar ideologi dan budaya dan seringkali menggunakan operasi Intelijen dan melakukan penggalangan dan pengaruh sehingga menimbulkan kerusakan ( perang non fisik)

Tantangan Polri pada masa ini antara lain Intoleransi, radikalisme, terorisme separatism dan Polri sebagai penjaga keamanan tidak dapat berdiri sendiri dan membutuhkan peran serta masyarakat Indonesia
Peran Kepolisian sesuai UU nomor 2 tahun 2002 adalah menjaga kamtibmas dan mewujudkan kerukunan dalam masyarakat serta menjaga terjaminnya kegiatan masyarakat.

Sosialisasi 4 pilar harus terus dilakukan secara berjenjang melalui jalur pendidikan dan kantor kantor pemerintahan dan kegiatan ini merupakan kegiatan positif dan sebagai Penjaga kamtibmas kegiatan ini patut diapresiasi.

Pesan Kapolres kepada peserta adalah bahwa jangan sungkan memberikan informasi sekecil apapun kepada Polri agar dapat dilakukan tindakan cegah dini dan deteksi dini guna menjaga kondusivitas di Kab. Bantul.

Selama kegiatan berlangsung personil Polsek Banguntapan melaksanakan pengamanan hingga acara selesai dalam keadaan aman tertib. (Sihumas Polsek Banguntapan)


Tribrata News Bantul
Tribrata News BantulUpdated: 09:55

0 komentar:

CB