Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Dwi Daryanto, Senin (11/03/2019) disela-sela menghadiri Upacara Hari Ulang Tahun Pemadam Kebakaran (HUT Damkar) Republik Indonesia ke-100 dan HUT BPBD Bantul ke-8 di Lapangan Paseban Bantul.
"Tren kebakaran semakin tahun makin meningkat dengan padatnya pemukiman penduduk dan semakin tingginya pemakaian teknologi yang masyarakat sendiri belum paham cara pemakaian," ujarnya.
BPBD Bantul mencatat kejadian kebakaran yang terjadi di wilayah Kabupaten Bantul sepanjang 2018, sebanyak 70-80 kejadian.
Namun sekarang telah terdata ada 110 kejadian kebakaran. Sementara itu, wilayah yang kerap terjadi kebakaran karena pemukiman padat diantaranya di Kecamatan Banguntapan, Kasihan, Sewon dan Piyungan.
Selain kebakaran di pemukiman, kebakaran lahan juga sering terjadi diantaranya di Kecamatan Piyungan dan Dlingo.
Seiring meningkatnya kebakaran yang terjadi tiap tahun, petugas Damkar BPBD Bantul sewaktu-waktu telah siap diterjunkan. Mengenai sarana prasarana, lanjut Dwi, pihaknya mengaku saat ini sudah cukup.
Dia menyebut saat ini BPBD Bantul memiliki 7 armada Damkar. Namun demikian, ia berharap sarana prasarana tersebut perlu ditambah.
Untuk menjangkau wilayah kecamatan dengan cepat pihaknya telah membangun sebanyak tiga pos yang di situ masing-masing telah standby 1 armada Damkar dan mobil tangki penyuplai air. Ketiga pos tersebut terletak di Kecamatan Kasihan, Banguntapan dan Imogiri.
"Tujuh armada Damkar cukup ideal. Tahun ini kita akan bangun tiga pos Damkar lagi yakni di Kecamatan Pundong, Piyungan dan Sedayu," tandasnya.
Selama kegiatan berlangsung personil Polsek Bantul melaksanakan pengamanan hingga acara selesai dalam keadaan aman tertib. (Humas Polsek Bantul)
.jpeg)
0 komentar:
Post a Comment