Saksi Darwanto menjelaskan, awalnya saya akan masuk gudang rumah bermaksud mengambil sebuah palu. Namun pintu gudang terkunci dari dalam sehingga terpaksa pintu saya jebol, katanya.
Setelah berhasil menjebol pintu, saksi lalu masuk ke dalam gudang dan mendapati adiknya dalam keadaan gantung diri di usuk bambu dengan menggunakan seutas tali tampar warna hitam.
Melihat hal tersebut ia lari keluar gudang minta tolong ke tetangga untuk membantu menurunkan korban. Namun demikian saat diturunkan diketahui korban sudah dalam keadaan tak bernyawa.
Kepolisian mengungkapkan, dari pemeriksaan tidak ditemukan adanya tanda tanda kekerasan dalam tubuh korban. Petugas menyimpulkan bahwa korban meninggal memang karena murni tindakan bunuh diri.
Berdasarkan keterangan keluarga, korban selama ini mengidap penyakit gangguan jiwa berat. Almarhum mengalami gangguan jiwa sejak sekolah menengah kejuruan kelas XI.
Korban sudah pernah berobat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Grhasia Sleman dan belakangan pengobatan yang bersangkutan sebagai pasien orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) ditangani oleh pihak Puskesmas Jetis 2. (Humnas Polsek Jetis)
0 komentar:
Post a Comment