“Kegiatan ini dilaksanakan masih dalam rangka Operasi Simpatik Progo 2017,” kata Kanit Dikyasa Sat Lantas Polres Bantul Ipda Rosalia Novaliana, S.Psi.
Ditambahkannya, kegiatan sosialisasi diikuti oleh siswa-siswi kelas X rata-rata usianya masih sekitar 15 tahunan yang mana usia tersebut belum bisa memiliki SIM. Maka salah satu materi yang diberikan oleh petugas adalah berkaitan dengan kelengkapan bagi orang yang dibonceng saat naik sepeda bermotor, bukan sebagai pengendara sepeda motor.
“Walaupun dibonceng, mereka tetap kami himbau untuk selalu tertib di jalan dan menaati tata terbib berlalu lintas, seperti tetap memakai helm untuk keselamatan,” tambahnya.
Para siswa juga dijelaskan mengenai tips memakai helm yang baik dan benar. Pertama pilih helm berstandar SNI, dimana biasanya helm tersebut sudah menjalani tes sebelum dilepas ke pasaran.
Yang kedua cari ukuran helm yang pas dengan kepala. Karena helm yang aman adalah yang tidak bergoyang-goyang atau longgar saat dipakai. Gelengkan kepala ke kiri dan ke kanan untuk memastikan helm tidak longgar.
Dan yang ketiga, pastikan tali helm tidak terlalu panjang, tapi tetap nyaman saat digunakan, dan selalu dalam keadaan terkunci sebelum mulai berkendaraan. Kunci tali helm harus dalam keadaan baik sehingga tetap terkunci erat saat terhempas. Bila tali terlalu panjang dan helm tidak terkunci maka bila terjadi kecelakaan helm bisa dengan mudah terlepas dari kepala.
“Jangan pernah merasa terpaksa mengenakan helm ketika mengendarai sepeda motor. Helm adalah pengaman dan pelindung utama untuk kepala,” tandasnya.
Tak hanya diisi dengan Sosilaisasi Undang-Undang Lalu Lintas, giat juga diisi juga dengan penyampaian materi dari petugas Jasa Raharja tentang tata cara pengurusan santunan Jasa Raharja oleh Bapak Wahyu Agung. (Humas Polres Bantul)
0 komentar:
Post a Comment