
Hadir dalam acara khitanan massal itu, Putri Pak Harto Titiek Soeharto, mantan Menteri Agama di masa Pak Harto Dr. Maftuh Basyuni, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Yayasan Wangsamanggala Prof Dr. Suharyadi, General Manager Sekolah Kebangsaan Turki Mehmet, Pimpinan Sekolah Kesatuan Kebangsaan Kemusuk Ahmed, Kapolsek Sedayu yang diwakili Kanit Provos Polsek Sedayu Aiptu Sunaryo dan sejumlah tamu undangan lainnya.
Anak-anak yang mengikuti khitanan massal ini ditangani tim ahli dari RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta yang terdiri dari 18 Tim Medis, dua di antaranya dokter.
Khitanan massal dilakukan dengan metode terkini yang dinilai paling aman dan efektif. Koordinator Tim Medis dari RSU PKU Yogyakarta, Joko Mardiyanto menjelaskan, khitanan massal dilakukan dengan metode Cirkumcici atau sirkumsisi, yaitu dengan cara memotong memutar atas bawah kiri dan kanan. Bekas luka sayatan dijahit dengan benang yang bisa diserap oleh tubuh.
Dalam kondisi normal, dalam waktu tiga hari sudah bisa sembuh dan tak perlu kontrol maupun ganti perban sendiri. Namun selama tiga hari itu, bekas luka tidak boleh terkena air. Dalam tahap penyembuhan selama 3 hari, diberikan dua obat yaitu antibiotik dan anti nyeri
Tak hanya sekedar dikhitan, kepada anak-anak peserta khitanan massal juga diberikan bingkisan dan uang saku. Tak pelak anak-anak pun merasa terhibur dan senang dengan adanya kegiatan tersebut.
Titiek Soeharto yang hadir dalam kegiatan itu mengatakan, khitanan massal gratis ini merupakan bentuk kepedulian keluarga Pak Harto kepada masyarakat yang membutuhkan. “Kegiatan serupa juga sudah sering dilakukan, dan kedepan diharapkan bisa diadakan setiap tahun di Monumen Soeharto ini," jelasnya.
Untuk mengamankan giat tersebut, Polsek Sedayu menempatkan anggota di lokasi khitanan massal. Pengamanan dilaksanakan bersama personel Koramil Sedayu. Hingga berakhirnya kegiatan, situasi dalam kegiatan aman dan kondusif. (Sihumas Polsek Sedayu)
0 komentar:
Post a Comment