Mari Jadikan Yogja Sebagai Kota Kenangan Indah Bagi Mahasiswa Papua

Posted by tribratanewsbantul on 11:16

Kepala Kepolisian Daerah Istimewa Yogjakarta, Brigjen Pol Drs Prasta Wahyu Hidayat SH, MM, Mhum, menggelar pertemuan dengan Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai yang didampingi stafnya, Rabu, 20 Juli 2016. Pertemuan digelar  di ruang Kapolda DIY.

Ikut mendampingi Kapolda DIY, Kapolresta Yogjakarta Kombes Pol Tommy Wibisono SIK, Dir Intel Kombes Pol Kukuh Kalis Susilo SIK, Kabid Humas AKBP Hj Anny Pudjiastuti S.Sos. MSi, dan Kabag Ops Polresta Kompol Sigit Haryadi, SIK beserta  Edi Haryanto selaku Pengurus Legal dan Ambulance PMI Kota Yogyakarta.

Pertemuan berlangsung singkat dan padat, dimana Komisionaris Komnas HAM melakukan klarifikasi rinci terkait dengan kejadian pada saat Aliansi Mahasiswa Papua Yogyakarta melakukan aksi demo di Asrama Papua Kemasan di Jl Kusuma Negara pada 14 hingga 16 Juli 2016.

Kapolda DIY menyambut hangat kedatangan Komnas Ham. Secara jelas dan runtut, pertanyaan-pertanyaan dari  Komnas Ham  dijawab Kapolda beserta jajaran Pejabat Utama yang mendampingi tanpa ada yang ditutup-tutupi dengan menyajikan fakta sebenarnya di lapangan disertai dokumentasi.

“Apa yang kami lalukan sudah sesuai prosedur. Tujuan kami melakukan pembatasan dalam pengamanan tidak lain dan tidak bukan adalah menghindari terjadinya bentrokan sehinggan muncul korban. Sudah bagian dari tugas kami selaku pihak Kepolisian mengamankan wilayah Yogyakarta. Kami bekerja profesional tanpa tebang pilih. Tolong ini jangan dipolitisir, dan stop isu-isu yang tidak benar, jangan memperkeruh suasana dengan meyebarkan berita-berita yang tidak benar,” tegas Kapolda DIY.

Kapolda DIY juga menambahkan bahwa aparat negara mempunyai kewenangan menjalankan tugas. Salah satunya adalah menjaga Yogyakarta tetap aman dan kondusif. “Kami selamatkan kedua kubu dari kemungkinan bentrok bila aksi dibiarkan. Tolong ini dipahami. Agar masyarakat tahu dan paham, jangan dipolitisir lagi,” tegas Kapolda.

Selanjutnya, Kamis, 21 Juli 2016 bertempat di ruang Kapolda DIY, hadir pula rombongan staf dari Polhukam RI, Melky, Boy Ellay, Deu Ofide, Matius Murio, bersama sesepuh Papua H Jansen, Pengurus Asrama Kemasan I Gunawan, Alumni mahasiswa Papua yang saat ini menjadi Pendeta, Pdt Andrea dan Pdt Dr Karel Philemon Erari. Semua rombongan diterima dengan baik oleh Kapolda DIY beserta pejabat utama.

Kedatangan rombongan ini bertujuan untuk silaturahmi, klarifikasi dan yang terpenting memberi dukungan Polda DIY secara moril, serta menyampaikan ucapan terimakasih telah menghindarkan adik-adik papua tercinta dari aksi kekerasan yang lebih luas.

Kehadiran mereka secara tidak langsung juga telah membuka memory para mahasiswa dan alumnus dari Papua terhadap Yogyakarta sebagai kota kenangan yang indah bagi mereka. Dimana dulu mereka berhimpun membangun kedekatan, keharmonisan, dan kesatuan sebagai warga Indonesia yang santun selama menempuh pendidikan.

“Tidak seperti kabar sesat yang selama ini ditebar oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab,” demikian keterangan yang disampaikan H Jansen dalam membuka pengantar.

“Ke depan, Kapolda segera merealisasikan program anak asuh bagi adik-adik dari Papua yang serius kuliah di Yogyakarta,” imbuhnya.

Niat tulus Kapolda ini sekaligus menepis isu bahwa Polri pilih kasih dalam menegakkan hukum. Keinginan Kapolda yang baik ini disambut hangat oleh tamu rombongan.

H Jansen mengatakan, Yogyakarta dan Papua memiliki historis sejarah yang tidak dapat terpisahkan. “Sebagaimana Sri Sultan telah menganggap kami sebagai anak-anak bangsa yang di berikan kesempatan yang sama untuk belajar dan mengabdi kepada masyarakat. Kami tidak habis pikir, kenapa berita diplintir sedemikian kejam untuk mencerai berai bangsa ini. Padahal kami tidak. Masih banyak adik-adik papua yang baik dan mampu bersosialisasi,” tegas H Jansen.

Pesan mereka adalah lanjutkan kuliahmu, mengabdilah di lingkungan tempat tinggalmu, dan tunjukan sebagai warga Papua yang berprestasi, dan ketika selesai, kalian kembali, bangun Papuamu.

Dir Intel Polda DIY menambahkan, ada sekelompok oknum ketiga yang bermain disini, sehingga masyarakat jangan mudah terprovokasi.  “Saya salut kepada Kepolisian Yogyakarta yang cukup sabar dalam membina adik-adik kami. Mohon maaf apabila telah menyita waktu dan perhatian masyarakat Jogja. Kami sekaligus sebagai alumni yang pernah menimba ilmu di Jogja merasa sedih dan malu dengan kejadian ini. Namun, marilah kita jalin kedekatan ini menjadi semakin harmonis, berbenah, dan adik adik dapat kembali berbaur kepada masyarakat Yogyakarta dalam hal saling mengupayakan kebaikan,” demikian pesan para tokoh Papua di Yogjakarta. (Bag Humas Polres Bantul)


Tribrata News Bantul
Tribrata News BantulUpdated: 11:16

0 komentar:

CB