Kapolres Bantul Pimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Progo 2015

Posted by tribratanewsbantul on 13:10

Kapolres Bantul AKBP Dadiyo, SIK memimpin apel gelar pasukan Operasi Lilin Progo 2015 dalam rangka pengamanan Perayaan Natal dan Tahun Baru 2016 di halaman Mapolres Bantul, 23 Desember 2015 pukul 08.00 Wib.

Apel dihadiri unsur Forkopimda Bantul seperti Dandim Bantul Letkol Kav. Tumadi, S.Sos, Kasat Pol PP Hermawan Setiaji, S.IP,M.H dan tamu undangan lainnya. Sedangkan untuk pasukan apel terdiri dari unsur TNI/Polri, Sat Pol PP, Dishub, BPBD Bantul, Senkom dan Pramuka Saka Bhayangkara.

Kapolres Bantul dalam apel gelar pasukan ini membacakan amanat Kapolri Jenderal Polisi Drs. Badrodin Haiti. Dalam amanatnya, Kapolri mengatakan bahwa apel gelar pasukan ini diselenggarakan secara serentak di seluruh jajaran Polri mulai dari tingkat Mabes Polri hingga kesatuan kewilayahan.

Melalui pelaksanaan apel ini, akan dapat dilakukan pengecekan kesiapan akhir pelaksanaan operasi, baik pada aspek personel, sarana prasarana, anggaran serta keterlibatan unsur terkait seperti tni, Pemda, dan mitra kamtibmas lainnya dalam pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru 2016.

Saya berharap, rencana pengamanan yang telah dipersiapkan dengan serius dan sungguh – sungguh, dapat diimplementasikan pada tahap pelaksanaan Operasi Lilin 2015. dengan demikian, Polri akan mampu memberikan jaminan keamanan dan pelayanan terbaik bagi masyarakat, sehingga dapat menjalankan ibadah dan perayaan pergantian  tahun  dengan  aman,  nyaman,  tertib dan lancar.

Lembaran tahun 2015 akan segera kita tinggalkan. pada penghujung tahun, kita akan dihadapkan  pada kalender kamtibmas yang patut menjadi atensi seluruh jajaran Polri, yaitu Perayaan Natal dan Tahun  Baru 2016.

Hari Natal diperingati oleh  umat Kristiani di seluruh dunia, termasuk Indonesia dengan melaksanakan kegiatan ibadah di gereja - gereja maupun  tempat  perayaan Natal bersama lainnya.

Demikian pula  halnya  dengan  perayaan tahun baru. sudah menjadi budaya  dan tradisi masyarakat di belahan dunia manapun, pergantian tahun selalu disambut dengan berbagai kegiatan yang  bernuansa  kegembiraan.

Perayaan  ini akan mengakibatkan terjadinya peningkatan aktifitas dan mobilitas masyarakat, baik menjelang, pada saat maupun setelah hari Natal dan Tahun Baru. peningkatan aktifitas tersebut akan terjadi pada pusat keramaian, seperti tempat ibadah, tempat hiburan, pusat perbelanjaan, objek wisata, bandara, stasiun kereta api, terminal bus, pelabuhan laut serta jalan – jalan protokol yang akan menjadi titik kumpul masyarakat dalam pergantian tahun.

Peningkatan aktifitas masyarakat ini tentu saja sangat berpotensi menimbulkan gangguan kamtibmas maupun gangguan kamseltibcar lantas. guna mengantisipasi hal tersebut, polri menggelar  pelaksanaan  Operasi  Terpusat  Lilin 2015 dalam upaya mewujudkan situasi kamtibmas yang kondusif selama Perayaan Natal dan Tahun Baru 2016.

Operasi ini akan dilaksanakan selama 10 hari,  sejak tanggal 24 Desember 2015 hingga tanggal 2 Januari 2016. operasi kemanusiaan ini mengedepankan tindakan preemtif dan preventif yang didukung kegiatan intelejen, berupa deteksi dini maupun deteksi aksi, serta penegakan hukum secara tegas dan profesional.

Dalam pelaksanaannya, Polri telah mempersiapkan  sebanyak  80.197  personel  Polri, 20.681 personel TNI serta 49.670 personel instansi terkait lainnya yang terdiri dari Satuan Polisi Pamomg  Praja, Dinas  Perhubungan,  Linmas, Pramuka dan Pemadam Kebakaran.

Personel tersebut akan  ditempatkan pada 1.557  pos pengamanan  dan  638 pos pelayanan. Selain itu, juga akan dimanfaatkan 998 unit  CCTV yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia untuk memantau situasi pada titik – titik yang dianggap rawan terjadinya gangguan kamtibmas.

Berdasarkan hasil analisa dan evaluasi, gangguan kamtibmas yang terjadi pada Operasi Lilin 2014 mengalami   penurunan   sebesar   47,25 % dari  1.915  kasus  pada  tahun  2013,  menjadi  1.246 kasus pada tahun 2014. Kriminalitas  menonjol seperti curat, curas, curas bersenpi, curanmor dan  anirat,  juga mengalami  penurunan  dari  510 kasus pada tahun 2013  menjadi  269  kasus  pada tahun  2014.

Demikian halnya kejadian laka lantas, juga mengalami penurunan sebanyak 471 kasus atau 22,40%,  dari  2.103  kejadian pada  ops  lilin 2013 menjadi 1.632 kejadian pada Ops Lilin 2014. Jumlah korban meninggal dunia juga mengalami penurunan sebanyak  200 orang  atau  37,7  %,  dari 538   orang pada Operasi Lilin 2013 menjadi 338 orang pada Ops Lilin 2014.

Saya patut  memberi apresiasi kepada seluruh jajaran polri atas penurunan  angka gangguan  kamtibmas dan kecelakaan lalu lintas tersebut.  Capaian   ini   merupakan bukti   bahwa cara bertindak dan upaya penanganan pada pelaksanaan operasi lilin tahun lalu terbukti cukup efektif dan memberikan hasil yang signifikan.

Keberhasilan yang telah diraih pada pelaksanaan Operasi Lilin tahun lalu tidak boleh menjadikan kita lengah dan cepat berpuas diri. Pengamanan ini tidak boleh dianggap sebagai agenda rutin tahunan biasa, sehingga menjadikan kita cenderung under estimate dan kurang waspada terhadap setiap dinamika perkembangan masyarakat.

Saya  berharap,  capaian  tersebut  dapat terus ditingkatkan dan menjadi motivasi bagi seluruh  jajaran  Polri untuk lebih mempersiapkan diri serta   memberikan dedikasi dan  pengabdian  terbaik  dalam pelaksanaan operasi lilin tahun ini.

Perlu  saya  ingatkan, sepanjang  tahun  2015 telah terjadi beberapa bentuk gangguan kamtibmas yang menonjol, baik di luar negeri maupun di dalam negeri.

Di luar negeri, aksi peledakan dan penembakan terhadap warga sipil di paris oleh kelompok teroris, aksi bom bunuh diri di kuil erawan bangkok serta aktivitas kelompok isis yang terus menebar ancaman dan berdampak terhadap keamanan internasional, mau tidak mau harus menjadi concern    utama kita. Jangan sampai  aksi terorisme  tersebut  terjadi  di indonesia dan merusak stabilitas keamanan dalam negeri.

Di dalam negeri, berbagai kejadian juga harus menjadi fokus perhatian kita. Seperti konflik sosial berlatar belakang intoleransi agama di  aceh  dan  papua,  peristiwa ledakan bom di mall alam sutera, peningkatan aksi dan pergerakan kelompok teroris santoso, serta beberapa kasus kecelakaan lalu lintas menonjol, seperti  di  tol  Cipali  serta  tabrakan  kereta  api dan metro mini di Tambora, Jakarta Barat.

Selain itu, kita juga harus terus memonitor perkembangan situasi kamtibmas yang masih belum stabil  di beberapa daerah,  seiring dengan masih tingginya suhu politik pasca pelaksanaan pemungutan suara dalam pilkada serentak. Hal ini terindikasi dari terjadinya berbagai aksi anarkis sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap hasil pelaksanaan pilkada, seperti di Bulungan Kalimantan Utara,  Kab.  Gowa  Sulawesi  Selatan dan Kab. Manggarai Barat NTT.

Polri mencatat sampai dengan hari ini sudah ada 129 pasangan calon yang mendaftarkan gugatan ke mahkamah konstitusi. tentu saja hal ini menjadi perhatian tersendiri untuk kita kelola agar pelaksanaan persidangan berjalan dengan aman dan lancar.

Selanjutnya, berdasarkan mapping kerawanan yang telah dilakukan, ada beberapa prediksi gangguan kamtibmas yang harus kita antisipasi. ancaman terorisme dan radikalisme, ancaman  sabotase,    penyalahgunaan narkoba, pesta miras, aksi pengrusakan fasilitas umum, aksi kriminalitas seperti curat, curas, curanmor, tawuran antar kelompok pemuda atau antar kampung, balap liar, kemacetan dan kecelakaan lalu lintas maupun ancaman bencana alam seperti banjir dan lonsor sebagai dampak dari musim penghujan.

Agar kondusivitas kamtibmas tetap terjaga dan terpelihara, polri dituntut untuk terus bekerja keras dan bersinergi dengan seluruh komponen masyarakat serta instansi terkait lainnya. untuk itu,  saya  harapkan  seluruh kasatwil mampu menentukan langkah antisipasi yang proaktif dan aplikatif serta cara bertindak yang tepat, efektif dan efisien dalam mengatasi berbagai potensi gangguan yang ada, sesuai dengan karakteristik kerawanan pada masing – masing daerah.

Sebelum mengakhiri amanat ini, ada beberapa penekanan yang perlu saya sampaikan kepada seluruh personel Polri dalam rangka melaksanakan tugas pengamanan, yaitu :

1.    Optimalkan peran fungsi intelijen dan bhabinkamtibmas untuk mengetahui  dinamika dan fenomena yang berkembang di masyarakat, sehingga dapat segera diantisipasi setiap permasalahan sekecil apapun yang dapat menimbulkan gangguan kamtibmas;

2.    Tempatkan personel dengan memperhatikan skala ancaman pada pos pengamanan dan pelayanan serta di titik rawan kriminalitas, kemacetan dan kecelakaan lalu lintas, sehingga mampu bertindak cepat dan tepat dalam mengantisipasi gangguan kamtibmas;

3.    Tingkatkan kepekaan, kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam mengantisipasi terjadinya aksi teror yang memanfaatkan momentum natal 2015 dan tahun baru 2016, khususnya titik rawan serta berpotensi menjadi target para pelaku teror;

4.    Tingkatkan kegiatan patroli untuk mencegah terjadinya aksi balap liar, tawuran antar warga, sweeping tempat hiburan oleh kelompok masyarakat, pesta miras serta berbagai gangguan kamtibmas lainnya;

5.    Laksanakan terobosan kreatif  yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi di lapangan untuk meminimalisir terjadinya gangguan kamtibmas,  seperti pemberlakuan car  free  night, contra flow,   pengalihan arus, kanalisasi pejalan kaki dengan pengendara, penyiapan kantong parkir maupun berbagai jenis rekayasa lainnya;

6.    Lakukan monitoring dan pendataan semua kejadian secara cermat, akurat dan terintegrasi sehingga dapat menjadi bahan evaluasi pelaksanaan operasi;

7.    Jalin kerjasama yang harmonis dengan instansi terkait dan segenap potensi masyarakat untuk bersatu padu dalam mewujudkan situasi  kamtibmas  yang kondusif;

8.    Para  kasatwil  agar turun langsung ke lapangan untuk melakukan pengawasan kepada seluruh anggota. berikan petunjuk yang jelas dalam menangani berbagai permasalahan, serta berikan koreksi yang konstruktif agar  dapat  mencegah terjadinya tindakan yang kontra produktif ataupun pelanggaran.

Selanjutnya,  pada kesempatan yang baik ini, selaku pimpinan Polri, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak   yang telah   berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan apel gelar pasukan     Operasi ”Lilin-2015”  ini,  sehingga  dapat  berjalan  dengan tertib dan lancar.

Akhirnya, saya mengucapkan selamat bertugas dan semoga sukses. Demikian amanat saya, semoga Allah Subhanahuwata’ala,  uhan Yang  Maha Kuasa, senantiasa memberikan bimbingan dan perlindungan-Nya   kepada kita    sekalian, dalam melanjutkan tugas pengabdian kepada masyarakat,  bangsa  dan negara. (Bag Humas Polres Bantul)


Tribrata News Bantul
Tribrata News BantulUpdated: 13:10

0 komentar:

CB