
Petugas Bhabinkamtibmas ini bahkan dikenal kerap terlibat dalam kegiatan yang dilakukan masyarakat di desa Terong, mulai dari kerja bakti sampai acara kumpulan warga. Bahkan untuk menyemangati warga supaya aktif kegiatan kamling, diapun ikut serta patungan membeli perlengkapan televisi untuk dipasang di pos kamling.
Berikut wawancara anggota Bag Humas Polres Bantul dengan Bripka Gangsal Wirajati.
Berapa lama anda bertugas menjadi Bhabinkamtibmas ?
Sebelumnya saya pernah di Perintis Polda DIY, kemudian dipolsek Kasihan bagian Intelkam, kemudian selama 2,5 tahun ini sudah bertugas di Polsek Dlingo sebagai Bhabinkamtibmas Desa Terong.
Informasi selama ini di Desa Terong justru kerap terungkap beberapa kasus kriminilitas dan anda ikut dalam pengungkapan. Kasus apa saja ?
Sebenarnya pengungkapan itu bisa terjadi karena ada sinergi antara masyarakat, Bhabinkamtibmas dan Polsek. Kasus yang terungkap seperti kasus percobaan pemerasan, narkoba, kenakalan remaja, motor bodong dan belum lama ini kasus minuman keras, dimana penjualan telah diajukan ke Meja Hijau.
Ketika anda terlibat langsung dalam pengungkapan kasus itu, apakah merasa yang anda lakukan akan berdampak bagi diri anda sendiri, seperti anggapan masyarakat terhadap anda ?
Saya dulu berpikir mesti ada yang gak suka, tapi saya berpikir yang penting kita bertindak pada jalurnya saja. Seperti miras itu awalnya ada warga yang melaporkan dan kita datangi. Sebenarnya pelakunya sudah pernah diberi peringatan tapi tetap nekat. Namun ternyata masyarakat juga meresponya, baik dengan penindakan itu itu.
Menjadi petugas Bhabinkamtibmas ibaratnya seperti ujung tombak kepolisian di masyarakat, strategi apa yang anda lakukan untuk bisa dekat dengan masyarakat ?
Yang penting mau blusukan dan sebisa mungkkin mengikuti kegiatan kegiatan di masyarakat. Karena polisi tanpa peran serta masyarakat kerjanya tidak bisa maksimal.
Bisa digambarkan, kegiatan apa yang anda lakukan di desa Terong ?
Seminggu sekali saya rutin melaksankan penyuluhan narkoba dan kenakalan remaja di pedukuhan-pedukuhan. Kalau untuk orang tua dipertemuan yang biasanya diadakan sebulan sekali bisanya topiknya KDRT dan Deradikalisme.
Kalau ada kegiatan kerja bhakti sebisa mungbkin kita ikuti. Kita juga bikin gebrakan polisi cilik, disekolah-sekolah dibina, contoh kongkretnya anak-anak yang telah dibina bisa bantu menyeberangkan jalan bagi teman temanya ketika masuk sekolah maupun pulang sekolah. Dan itu selalu kami dampingi.
Anda ini kerja sampai jam berapa ?
Saya sering jam setengah tiga pagi baru sampai rumah di perumahan Trimulyo, Sindep, Jetis, Bantul. Pernah baru sampai rumah ditelepon warga ada permasalahan, tapi ya saya usahakan tetap datang.
Kalau anda kerja sampai dinihari, apa keluarga tidak mempersoalkan ?
Keluarga tetap prioritas, tapi itu privasi. Misal saya kerja pulang sore, begitu di rumah saya juga full sama keluarga. Setelah itu kembali kerja. Saya sudah biasa kalau tidak ada yang urgen, seminggu sekali sehari full buat keluarga.
Ketika anda ini dikenal aktif ikuti kegiatan kampung di desa Terong tempat anda bertugas, lantas di kampung anda sendiri bagaimana ?
Pririoritas dan pengaturan waktu yang terpenting. Misal di kampung saya sendiri ada orang meninggal, di desa terong ada kerja bhakti. Saya takziah dulu baru kemudian datang ke desa Terong ikuti kerja bhakti. Kita usahakan semuanya terhandel.
Anda ini juga aktif di media Sosial (Facebook) apakah teman teman anda juga ada dari warga di tempat kerja ?
Iya, kadang warga saking seringnya ikut kegiatan di kampung warga juga banyak komen lewat facebook mengingatkan mbok istirahat pak. Bisa dilihat dikomentar fcebook saya. (Bag Humas Polres Bantul)
0 komentar:
Post a Comment