Orang Munafik Sangat Berat Mengerjakan Shalat Shubuh Dan ‘Isya’

Posted by tribratanewsbantul on 14:22

Polres Bantul mengadakan pengajian dalam rangka peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan penceramah Ustadz M. Ali Munif, S.Ag di Masjid Baitun Nikmah Polres Bantul, Selasa, 02 Mei 2017.

Pengajian dihadiri oleh Kapolres Bantul AKBP Imam Kabut Sariadi, SIK, MM, Ibu Ketua Cabang Bhayangkari dan pengurus, para pejabat utama Polres Bantul, Kapolsek Jajaran, anggota dan PNS Polres Bantul serta perwakilan Polsek Jajaran.

Kapolres Bantul dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya terhadap penyelenggaraan pengajian dalam rangka peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam ini. “Semoga dengan pengajian ini kita bisa mendapatkan hikmah sehingga dapat meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah Subhanahu Wata’ala,” ujar Kapolres.

Hal ini sesuai dengan tema peringatan Isra’ Mi’raj Polres Bantul, yaitu “Dengan Hikmah Isra’ Mi’raj, Kita Tingkatkan Keamanan Dan Kinerja Guna Mewujudkan Polri Yang Promoter”.

Sementara itu, Ustadz M. Ali Munif, S.Ag dalam tauziahnya menyampaikan bahwa hikmah yang dapat dipetik dari peringatan Isra’ Mi’raj ini adalah untuk memupuk kecintaan kita kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Menurutnya, seseorang yang mencintai Rasullulah, nantinya akan dikumpulkan bersama Rasullulah di surga.

Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadist, dari Anas bin Malik, beliau mengatakan bahwa seseorang bertanya pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Kapan terjadi hari kiamat, wahai Rasulullah? ”Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Apa yang telah engkau persiapkan untuk menghadapinya? ”Orang tersebut menjawab, “Aku tidaklah mempersiapkan untuk menghadapi hari tersebut dengan banyak shalat, banyak puasa dan banyak sedekah. Tetapi yang aku persiapkan adalah cinta Allah dan Rasul-Nya. ”Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “(Kalau begitu) engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai.” (HR. Bukhari no. 6171 dan Muslim no. 2639)

Dalam kesempatan tersebut, Ustadz M. Ali Munif, S.Ag juga mengingatkan wajibnya mengerjakan sholat berjamaah di masjid bagi laki-laki. Sebagai mana diriwayatkan dalam Shahih Muslim dari Abu Hurairah bahwa seorang yang buta Abdullah Bin Ummi Maktum datang menemui Rasulullah seraya berkata :

“Wahai Rasulullah, sungguh aku tidak memiliki penuntun yang bisa menuntunku ke masjid”. Orang itu meminta keringanan kepada Rasulullah. Maka Rasulullah pun mengizinkannya. Namun kemudian ketika orang itu berpaling, Rasulullah memanggilnya seraya berkata: “Apakah engkau mendengar panggilan untuk shalat?” Dia menjawab: “Ya”. Maka beliau bersabda: “Kalau begitu penuhilah!” (HR. Shahih Muslim dalam kitabul Masaajid).

Dalam hadits di atas sangat jelas disebutkan bahwasanya Rasulullah tidak memberikan udzur bagi orang yang buta tersebut, jika ia masih mendengar panggilan adzan.

“Maka dengan alasan apa lagikah kaum muslimin meninggalkan shalat jama’ah ke masjid, padahal mereka dalam keadaan tidak buta, kuat badannya, muda umurnya, aman jalannya dan dekat rumahnya dengan masjid?,” ujar Ustadz Ali.

Ustadz Ali juga menjelaskan tentang dua shalat yang memiliki keutamaan yang sangat besar, yaitu shalat Shubuh dan Shalat Isya. Menurutnya, dua shalat inilah yang terasa berat bagi orang-orang munafik.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak ada shalat yang lebih berat bagi orang munafik selain dari shalat Shubuh dan shalat ‘Isya’. Seandainya mereka tahu keutamaan yang ada pada kedua shalat tersebut, tentu mereka akan mendatanginya walau sambil merangkak.” (HR. Bukhari no. 657).

Ibnu Hajar mengatakan bahwa semua shalat itu berat bagi orang munafik sebagaimana disebutkan dalam firman Allah dalam Qur’an Surat At Taubah ayat 54, “Dan mereka tidak mengerjakan sembahyang, melainkan dengan malas”.

Dijelaskan, orang munafik itu shalat dalam keadaan riya’ dan sum’ah (ingin dilihat dan didengar orang lain). Di masa silam shalat Shubuh dan shalat ‘Isya’ tersebut dilakukan dalam keadaan gelap sehingga mereka orang munafik tidak menghadirinya. Mereka enggan menghadiri kedua shalat tersebut. Namun untuk shalat lainnya, yaitu shalat Zhuhur, ‘Ashar dan Maghrib, mereka tetap hadir karena jama’ah yang lain melihat mereka. Dan mereka kala itu cari muka dengan amalan shalat mereka tersebut. Mereka hanyalah sedikit berdzikir kepada Allah. Di masa silam belum ada lampu listrik seperti saat ini. Sehingga menghadiri dua shalat itu terasa berat karena mereka tidak bisa memamerkan amalan mereka. Alasan lainnya karena shalat ‘Isya itu waktu istirahat, sedangkan shalat Shubuh waktu lelapnya tidur.

Kegiatan pengajian ditutup dengan dengan do’a yang dipimpin oleh Ustadz M. Ali Munif, S.Ag. (Humas Polres Bantul)


Tribrata News Bantul
Tribrata News BantulUpdated: 14:22

0 komentar:

CB