Kapolsek Banguntapan, Kompol Suhadi menjelaskan korban ditemukan tergeletak tengkurap di samping rel kereta Api pertama kali oleh saksi Ali. Korban ditemukan dalam posisi tengkurap dan pada bagian kepalanya bersimbah darah.
Awalnya, saksi berjalan kaki pulang ke salah satu indekos di wilayah desa setempat usai jajan kopi di salah satu warung kopi di seberang rel Kereta Api. Namun langkah kakinya terhenti setelah ia mendapati sesosok orang yang tergeletak berlumuran darah.
Dia yang terkejut dengan adanya peristiwa itu lantas memberitahu warga lain untuk diajak memastikan keadaan korban.
"Dia kemudian ngajak warga lain memastikan kondisi korban, setelah dicek diduga korban telah meninggal," ujar Kapolsek.
Sementara itu guna memastikan penyebab korban meninggal, Polres Bantul menerjunkan petugas Inafis agar dilakukan identifikasi.
Namun hasil dari proses tersebut tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan dalam tubuh korban. Melihat kondisi tubuh menderita luka-luka terbuka yang demikian parahnya itu diduga ia tertabrak kereta api.
Laki-laki yang memiliki ciri ciri badan jangkung, memakai pakaian baju batik, kaos dalaman warna merah serta celana panjang warna abu-abu itu diduga meninggal karena tertabrak kereta api.
Hal tersebut berdasarkan pengamatan langsung pada sejumlah luka-luka yang diderita oleh korban. Hal tersebut juga diperkuat dengan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan oleh tim identifikasi polres Bantul, bahwasanya tidak ditemukan adanya indikasi penganiayaan.
"Korban ini diduga sebagai gelandangan, jenazah Mr X, dibawa ke RS Bhayangkara Polda DIY," tandasnya. (Humas Polsek Banguntapan)
0 komentar:
Post a Comment