Pengajian Kebangsaan Bersama Panglima TNI Di UAD

Posted by tribratanewsbantul on 14:22

Minggu, 04 Juni 2017 mulai pukul 20.00 WIB di Masjid Islamic Center Kampus Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Jl. Ring Road Selatan dusun Tamanan Banguntapan, Bantul telah berlangsung Pengajian Kebangsaan bersama Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo yang dihadiri ribuan jamaah dari Yogyakarta dan sekitarnya.

Kedatangan Panglima TNI bersama rombongan disambut oleh Ketua PP Muhammadiyah DR. Haedar Nasir, MSi, Rektor Universitas Ahmad Dahlan Dr. H. Kasiyarno, M.Hum, Wakil Komisi I DPR RI Ahmad Hanafi Rais, Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Tatang Sulaiman, Kapolda DIY Brigjend Pol Ahmad Dofiri, Drs. Walikota Yogya Haryadi Suyuti, Gus Miftah dan ulama lainya.

Pengajian diawali dengan pembacaan ayat suci alquran oleh Irfan Marsait dilanjutkan sambutan Rektor Universitas Ahmad Dahlan yang menyampaikan atas nama Keluarga Besar Universitas Ahmad Dahlan mengucapkan terima kasih dan  sudah lama bekerjasama dengan TNI dalam membangun tehnologi strategis yang mematikan untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia, apabila TNI kuat martabat bangsa juga akan kuat. Kehadiran panglima TNI sudah dinantikan lama karena panglima sangat peduli dengan umat Islam.

Wakil Komisi I DPR RI Ahmad Hanafi Rais dalam sambutannya mengatakan, Saya mendapat tugas menghadirkan Panglima TNI di Kampus UAD. Panglima TNI adalah seorang yang sholeh bisa membawa berkah untuk kita semua. Aset bangsa harus kita jaga bersama  umat Islam dan TNI merupakan  kekuatan besar dalam menjaga aset bangsa.

Ketua PP Muhammadiyah dalam sambutannya mengatakan DI Yogyakarta ada tiga kampus besar milik Muhammadiyah yaitu Universitas Ahmad Dahlan,  Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Universitas Aisyyah. Sejak awalan Muhammadiyah sudah melakukan pergerakan merebut kemerdekaan bersama TNI, untuk itu TNI merupakan bagian dari Muhammadiyah dan Muhamadiyah merupakan bagian yang tidak terpisahkan di tubuh TNI.

Tidak benar presiden akan memberikan pengampunan terhadap komunis. Ada darah TNI mengalir ada darah Muhamadiyah dan darah Muhamadiyah ada mengalir darah TNI. Apa yang sudah diperjuangkan oleh pendiri bangsa harus kita rawat dan menjadikan Indonesia yang lebih maju, berdaulat adil dan makmur. Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Kebhinnekaan tidak akan terpisahkan oleh Muhammadiyah.

Jendral TNI Gatot Nurmantyo dalam ceramahnya dengan tema "Tantangan dan Peluang Menjadi Bangsa Pemenang Dalam Kompetisi Global" menyampaikan Panglima TNI pertama adalah kader Muhammadiyah dan Muhamadiyah adalah salah satu ormas pencerdas bangsa.


Krisis ekonomi dan depresi ekonomi diakibatkan oleh kemajuan tehnologi. Pembangunan ekonomi tidak dilihat dari besarnya negara dan besarnya energi tapi dari seberapa besar inovatif yang diciptakan. Apabila negara kalah dalam inovatif maka akan terjadi krisis ekonomi.

Dengan adanya pemanasan Global maka beberapa negara sudah menutup imigran antara lain : Presiden Amerika, Uni eropa, Australia dan lain lain. Indonesia sangat potensi masuknya imigran apabila tidak kita waspadai maka kita akan terusir dari Indonesia.

Tantangan kedepan adalah terorisme dan faham radikal, kalau di Syiria tidak aman maka ISIS akan masuk Asia Tenggara masuk di Marawi yang sangat dekat dengan Indonesia. Kalau masih menggunakan UU Teroris yang sekarang sangat berbahaya karena berbuat dulu baru ditangkap. Seluruh masyarakat harus peduli dan mewaspadai teroris.

Penjajahan media sosial perlu diwaspadai karena yang diserang tidak hanya orang tua tetapi sudah masuk ke anak anak. Dimanapun penistaan agama adalah melanggar hukum tapi di Indonesia bisa menjadi persoalan SARA, ini fakta dan Negara Asing ikut campur dalam persoalan penistaan agama.

Kekayaan sumber alam sangat rawan terjadinya perpecahan bangsa, Alhamdulillah bangsa ini punya Muhammadiyah sehingga perpecahan belum terjadi.

Bila tidak ada Islam, Kristen, Katholik, Budha dan Hindu bukan Indonesia itulah Bhineka Tunggal Ika. Untuk berinteraksi dengan sesama manusia harus dilakukan dengan adil dan beradab, cara berdemokrasinya harus sesuai dengan Pancasila dan demokrasi yang ada sekarang tidak sesuai dengan Pancasila karena tidak dilakukan dengan musyawarah dan mufakat.

Kemerdekaan bangsa merupakan andil dari para ulama, kyai dan umat Islam. TNI tidak akan mampu melawan musuh apabila tidak ada bantuan dari ulama dan kyai. Ingatkan kepada rakyat untuk tetap mempertahankan persatuan dan kesatuan dibawah naungan NKRI.

Marilah bergandeng tangan bersatu tidak terprovokasi sehingga Indonesia menjadi bangsa yang rahmatan lil alamin, tutupnya.

Selama kegiatan berlangsung, Polisi, TNI, KOKAM dan Satpam Intern UAD, melaksanakan  pengamanan hingga acara berakhir dalam keadaan aman tertib. (Sihumas Polsek Banguntapan)


Tribrata News Bantul
Tribrata News BantulUpdated: 14:22

0 komentar:

CB